Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa, Bencana Chernobyl Jilid 2 Mengintai

- 4 Maret 2022, 16:32 WIB
Bencana radiasi nuklir di Chernobyl dikhawatirkan terjadi lagi setelah PLTN Zaporizhzhia yang merupakan terbesar di Eropa terkena serangan militer Rusia.
Bencana radiasi nuklir di Chernobyl dikhawatirkan terjadi lagi setelah PLTN Zaporizhzhia yang merupakan terbesar di Eropa terkena serangan militer Rusia. /REUTERS/File

PR BEKASI – Rusia dikabarkan telah melancarkan serangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa.

Diketahui, PLTN Zaporizhzhia di Ukraina telah terbakar setelah mendapatkan serangan dari pasukan Rusia pada Jumat, 4 Maret 2022 dini hari tadi.

Sontak, kabar tersebut langsung memunculkan kekhawatiran di banyak pihak karena ditakutkan akan terjadi bencana radiasi nuklir seperti yang menimpa PLTN Chernobyl 36 tahun lalu.

Dalam rekaman video dari kamera CCTV di lokasi kejadian, tampak terlihat kobaran api yang cukup besar di PLTN Zaporizhzhia.

Baca Juga: Pesawat Kiamat Milik Rusia Terlacak Terbang di Atas Moskow, Kekhawatiran Perang Nuklir Memuncak

Menanggapi hal tersebut, Igor Murashov selaku Kepala Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir mengeluarkan peringatan yang mengerikan.

“Keamanan nuklir di PLTN Zaporizhzhya telah rusak dan terbakar oleh serangan Rusia. Kami telah melakukan segala upaya untuk memadamkannya, tetapi api masih menyala,” katanya.

“Petugas pemadam kebakaran tidak diizinkan memasuki kawasan PLTN Zaporizhzhia karena sedang terjadi pertempuran di sekitar PLTN yang sangat berisiko besar,” ujarnya.

Menurut laporan, Kementerian Energi Atom Ukraina mengatakan bahwa reaktor Nuklir di PLTN telah rusak.

Baca Juga: Prediksi One Piece 1042: Pengenalan Road Poneglyphs hingga Luffy Dikeluarkan dari Pemerintah Dunia

Diketahui, PLTN Zaporizhzhia memiliki 6 reaktor nuklir yang menjadikannya sebagai PLTN terbesar di Eropa dan menghasilkan sekira 25 persen listrik Ukraina.

Juru bicara PLTN Zaporizhzhya, Andrey Tuz, mengatakan bahwa militer Rusia melancarkan seluruh serangan ke berbagai sisi PLTN tersebut, termasuk reaktor nuklir.

"Mereka mengebom semua yang mereka bisa termasuk unit reaktor dan yang lainnya. Sebuah mobil putih dengan perwakilan militer Rusia tiba di pabrik.

"Sekarang sedang diputuskan apakah kami akan bernegosiasi dengan mereka," katanya.

Baca Juga: Tips Ramadhan 2022 bagi Penderita Diabetes, Simak 3 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan ledakan PLTN tersebut diperkirakan akan menyebabkan bencana radiasi nuklir sepuluh 10 kali lebih buruk daripada Chernobyl.

Seperti diketahui, pada 1986 lalu PLTN Chernobyl meledak dan telah membuat wilayah dengan radius 30 kilometer tidak dapat ditinggali lagi karena radiasi nuklir yang sangat tinggi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia ingin mengulangi bencana Chernobyl untuk melumpuhkan Ukraina.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael M Grossi, meminta Ukraina menghentikan operasi PLTN Zaporizhzhia untuk sementara waktu karena reaktor nuklir yang rusak dapat berbahaya bila dipaksa digunakan.

Baca Juga: Dicap Bungkam soal Ukraina, Kapten Timnas Rusia Artem Dzyuba: Perang Adalah Hal yang Menakutkan

IAEA mengonfirmasi bahwa pembangkit nuklir Zaporizhzhia aman saat ini dan pada saat penulisan, tidak ada kebocoran radiasi yang diamati.

Sementara itu, Menteri Energi Amerika Serikat Jennifer Granholm menyatakan bahwa serangan Rusia di PLTN tersebut adalah tindakan sembrono.

“Operasi militer Rusia di dekat pabrik itu ceroboh dan harus dihentikan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x