Rusia Akui Gunakan Bom Vakum dalam Serangan di Ukraina, Efeknya Dapat Hacurkan Paru-paru Sekejap Mata

- 10 Maret 2022, 14:33 WIB
Ilustrasi. Bom Vakum Rusia.
Ilustrasi. Bom Vakum Rusia. /REUTERS/Sergei Karpukhin

PR BEKASI – Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan telah mengakui bahwa mereka telah menggunakan senjata bom vakum dalam serangan mematikan ke Ukraina.

Hal tersebut dikatakan oleh Kementerian Pertahan Inggris dalam sebuah cuitan di akun Twitter resmi mereka pada Rabu, 9 November 2022.

Dalam cuitan tersebut, Inggris mengatakan bahwa Rusia telah mengkonfirmasi menggunakan sistem peluncuran rudal bergerak yang biasanya dilengkapi dengan hulu ledak termobarik.

Baca Juga: Agnez Mo Berduka, Hilman, Pemberi Peran Sinetron Pertamanya Meninggal Dunia

Cara kerja rudal tersebut diketahui dengan menyedot udara di sekitar target dan dapat merusak paru-paru manusia dalam sekejap mata.

“Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi menggunakan bom vakum di Ukraina yang menciptakan efek pembakaran dan ledakan,” bunyi cuitan tersebut.

Bom vakum diketahui memiliki karakteristik berbeda dari bahan peledak konvensional dalam hal mereka menggunakan oksigen di sekitar mereka untuk bahan bakar pembakaran.
Ini menciptakan ledakan bersuhu lebih tinggi dan durasi lebih lama, gelombang ledakan bertekanan lebih tinggi daripada bom konvensional, membuatnya sangat mematikan di lingkungan perkotaan.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1043, Oda Siapkan Kejutan Tak Terduga, Perhatikan Terus Kekuatan Karet Luffy

Para pejabat Amerika Serikat (AS) sebelumnya telah mengkonfirmasi keberadaan peluncur rudal berkemampuan termobarik di Ukraina tetapi tidak dapat mengatakan apakah mereka telah digunakan atau tidak.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x