Usai Peluncuran Bersejarah Dua Astronaut, SpaceX Kembali Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit

- 4 Juni 2020, 19:20 WIB
SEJUMLAH orang menyaksikan peluncuran 60 satelit dengan menggunakan roket Falcon 9.*
SEJUMLAH orang menyaksikan peluncuran 60 satelit dengan menggunakan roket Falcon 9.* /Daily Mail/

PR BEKASI - Program Starlink Elon Musk telah berhasil meluncurkan 60 satelit lebih lanjut ke orbit di sekitar Bumi.

SpaceX memiliki izin dari FCC untuk konstelasi 12.000 satelit seperti itu dan diharapkan mereka akan mengarahkan internet ke semua penghuni Bumi.

Peluncuran ini membawa total satelit Starlink saat ini di orbit ke-482 dan perusahaan mengatakan akan dapat menawarkan layanan 'moderat' ketika mencapai 800.

Baca Juga: Miliki Kasus Tertinggi Kedua Setelah AS, Brasil Jadi Negara Pertama yang Mencoba Vaksin Virus Corona 

Proyek ini telah menerima kritik luas dari para astronom karena mencemari pandangan alami langit malam karena satelit sangat reflektif.

Sebagai hasilnya, SpaceX telah menyertakan pesawat eksperimental dengan pelindung matahari inbuilt di angkatan ini.

Diharapkan sistem ini akan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan oleh pesawat ruang angkasa dan karenanya mengurangi visibilitasnya dari Bumi.

Kennedy Space Center mengatakan tujuan Starlink adalah untuk menciptakan jaringan yang akan membantu menyediakan layanan internet bagi mereka yang belum terhubung dan untuk menyediakan internet yang andal dan terjangkau di seluruh dunia.

Baca Juga: DPRD Pertanyakan Penggunaan Anggaran Penanganan COVID-19 Di Surabaya 

Dilansir Daily Mail oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, sebanyak 60 satelit diluncurkan di atas roket Falcon 9 milik perusahaan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada pukul 18.20 waktu setempat.

Memasang kerai pada 575lbs (260kg) satelit yang mengorbit 341 mil di atas Bumi adalah metode kedua SpaceX telah mencoba untuk mengurangi visibilitas konstelasi.

Sebelumnya, pada peluncuran 6 Januari, satu satelit ditutupi lapisan gelap yang dirancang untuk menenangkan para astronom yang tidak puas.

Namun, para insinyur SpaceX berharap ini akan mengurangi kecerahan hingga 55 persen, tetapi cat tersebut menyebabkan mesin menyerap radiasi dan panas berlebih.

Baca Juga: Pesepeda di Monas Dikabarkan Meninggal Akibat Kehabisan Oksigen karena Memakai Masker, Simak Faktany 

Sekarang, perusahaan Elon Musk sedang menguji coba sistem yang disebut VisorSat, yang akan menjaga antena di tempat teduh untuk menghentikannya memantulkan sinar matahari.

"Kami memiliki busa radio-transparan yang akan digunakan hampir pada saat satelit dilepaskan dan itu menghalangi matahari untuk mencapai antena," kata Elon Musk tentang sistem pada bulan April.

Miliarder maverick menambahkan bahwa alasan Starlink begitu menonjol dari Bumi dengan mata telanjang adalah karena sudut panel surya satelit.

Ketika satelit naik ke orbit ketinggian, berada pada posisi yang sempurna untuk memantulkan cahaya dari matahari kembali ke Bumi, membuat satelit terlihat mirip dengan bintang.

Baca Juga: Hadiri Pertemuan Virtual, Anggota Parlemen Eropa Viral Saat 'Ketahuan' Hanya Kenakan Pakaian Dalam 

Menurut Elon Musk, SpaceX bekerja untuk menyesuaikan sudut ini untuk menghindari masalah ke depan.

Para astronom telah berulang kali menyuarakan keprihatinan mereka atas proyek dan gangguan yang ditimbulkannya.

Pada bulan April, serangkaian lampu terang berbaris secara seragam di langit, dengan fotografer menangkap acara tersebut dan berbagi rekaman di Twitter.

Beberapa mengklaim itu adalah UFO, tetapi sebenarnya konstelasi Starlink.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x