Pasangan Ukraina Pernah Dievakuasi dari Chernobyl, Kini Terjebak Perang di Dekat Reaktor Nuklir

- 11 Maret 2022, 14:15 WIB
Halyna dan Valeriy, pasangan Ukraina berusia 60-an pernah dievakuasi dari Chernobyl kini terjebak perang.
Halyna dan Valeriy, pasangan Ukraina berusia 60-an pernah dievakuasi dari Chernobyl kini terjebak perang. /Reuters

PR BEKASI - Halyna dan Valeriy, pasangan Ukraina berusia 60-an, pernah dievakuasi dari rumah mereka di dekat Kota Chernobyl ketika sebuah reaktor meledak pada 1986, memicu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.

Sekarang mereka seolah harus kembali berhadapan dengan kekhawatiran masa lalu mereka, usai pasukan Rusia menyerang daerah rumah mereka di dekat Chernihiv di Ukraina Utara yang memiliki fasilitas nuklir.

Valeriy mengatakan instalasi di fasilitas nuklir berada sekitar 80 km barat Chernihiv, kini terlindungi dengan baik, tetapi jika pasukan Rusia menyerang bisa ada "bencana besar."

Baca Juga: Dorce Gamalama Dikabarkan Punya Utang, Keponakan Persoalkan Aset yang Dipegang Anak Angkat

"Kemudian radiasi akan menyebar ke seluruh Eropa," kata pasangan tersebut.

Keduanya berusaha untuk tetap tenang meskipun peperangan berkecamuk di sekitar mereka. Halyna pun berharap bahwa mereka bisa kembali dievakuasi.

“Kami bersyukur jika kami harus dievakuasi lagi," kata Halyna kepada Reuters saat wawancara Zoom dari rumah mereka.

Baca Juga: Catat, 4 Lokasi Taman Satwa di Jawa Barat jelang Liburan, Lengkap dengan Harga Tiket

Pasangan itu menolak untuk memberikan nama keluarga atau lokasi persisnya, karena khawatir hal itu akan membahayakan mereka.

Pasangan itu, yang telah menikah selama 40 tahun, dan kini bersembunyi di bungker bawah tanah mereka ketika sirine serangan udara berbunyi beberapa kali sehari.

Mereka telah menutupi jendela dapur mereka dengan selimut sehingga tidak ada cahaya yang dapat menarik serangan udara.

Baca Juga: Misteri One Piece 1043, Luffy Miliki Jiwa Baru Joy Boy, Ternyata Topi Jerami Punya 2 Kepribadian

Di ruang bawah tanah, mereka memiliki tikar di lantai untuk tempat tidur, persediaan air, kompor gas, dan ruangan yang penuh dengan makanan yang diawetkan.

"(Makanan) Kebanyakan jamur, selai buatan sendiri, acar," kata Valeriy wawanacara tersebut.

Tanpa koneksi ke kota lain, tidak ada pengiriman baru ke toko atau apotek, dan rak kosong, kata mereka.

Baca Juga: Chef Renatta Heran dengan Iklan Zaman Sekarang, Juri Masterchef Indonesia ini Beri Komentar Menohok

Jembatan dan jalan di sekitar kota mereka telah dihancurkan atau telah diduduki oleh Rusia, kata mereka, sehingga mereka terputus dari dunia luar.

"Kami tidak memiliki harapan untuk bantuan kemanusiaan mana pun. Kami tidak memiliki jalan ke mana pun. Di satu sisi kami adalah Belarusia, dan satu-satunya jalan ke Kyiv adalah Chernihiv yang terus-menerus dibom,” katanya.

Pasangan itu meminta teman-teman mereka di Kharkiv, Kherson, dan Sumy, yang semuanya telah dibombardir berat sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Baca Juga: Seleb TikTok Indonesia Kena Rasis di Luar Negeri, Adhitya Yappeo Rekam Saat Dikatai dan Dipalak

Mereka menulis pesan teks setiap hari hanya untuk mengatakan "hidup".

"Begitulah cara kami hidup," kata Halyna seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 11 Maret 2022.

Rusia meluncurkan apa yang diklaimnya sebagai "operasi khusus" di Ukraina untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menyingkirkan apa yang dikatakannya sebagai nasionalis berbahaya di Kyiv.

Baca Juga: Pakistan Minta Jawaban dari India Usai Sebuah Objek Terbang Misterius Jatuh di Wilayahnya

Negara itu membantah menargetkan warga sipil. Ukraina dan sekutunya menyebut tindakan Rusia sebagai invasi tak beralasan yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x