"Kami belum melihat adanya perubahan tingkat keparahan. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung," bebernya.
Seorang ahli epidemiologi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan, William Hanage, sependapat.
Menurutnya, itu serupa dengan varian lain jika menghasilkan jumlah kasus yang banyak.
"Jadi tidak (bahaya). Kalau tidak menimbulkan banyak kasus, masyarakat tidak perlu khawatir," kata Hanage seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari USA Today, Jumat, 11 Maret 2022.***