Sempat Lolos dari Jerat Pemakzulan, Pakar Sebut Donald Trump Terancam Alami Hal Serupa Saat Ini

- 8 Juni 2020, 11:59 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump.* /

PR BEKASI – Menanggapi aksi demonstrasi yang menuntuk keadilan terhadap korban rasisme George Floyd yang masih terus berlangsung di Amerika Serikat, Ketua Program Studi Pascasarjana Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM Siti Mutiah Setiawati buka suara.

Siti menilai insiden tersebut merupakan akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Donald Trump.

“Ada kekecewaan rakyat Amerika sendiri terhadap kepemimpinan Donald Trump. Ini endapan terhadap rasisme, endapan terhadap kepemimpinan,” tutur Siti Mutiah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: PPDB Jabar 2020 Tingkat SMA/SMK dan SLB Resmi Dimulai Hari Ini, Catat Alur Pendaftarannya 

Menurutnya, masalah yang berkaitan dengan rasisme antara kulit putih dan kulit hitam di Amerika Serikat sebenarnya sudah mulai membaik beberapa tahun sebelumnya.

Tetapi sejak Donald Trump naik mengisi kursi kepresidenan Amerika Serikat, pemerintahannya gagal meredam isu rasisme dan sederet permasalahan kesetaraan yang kini semakin memuncak.

“Selama ini Presiden Amerika Serikat kepemimpinannya sudah baik dalam menekan rasis. Di bawah Donald Trump ini dia tidak menenteramkan,” tutur Siti Mutiah.

Di sisi lain, terlepas dari rumitnya isu rasisme, Pemerintah Amerika Serikat kini sedang berada dalam kondisi tertekan terlebih di bidang politik luar negerinya.

Baca Juga: Demi Ketahui Penyebab Kecelakaan Helikopter di Kendal, TNI Sebut Akan Libatkan Rusia 

Siti Mutiah mengungkapkan bidang politik luar negeri di bawah kekuasaan Donald Trump cenderung berhenti.

Kondisi tersebut dapat dilihat dari hubungan Amerika Serikat dengan Timur Tengah dan Asia ditinggalkan hingga dengan Eropa pun kian memburuk.

“Yang semula Amerika dikagumi dunia internasional sehingga mendapat posisi sebagai super power. Di bawah Donald Trump itu semua hilang,” tuturnya.

Sementara itu menurut Siti Mutiah, berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Donald Trump juga sering kali mengundang kontroversi publik bahkan dunia yang bahkan sempat melanggar kesepakatan internasional yakni terkait penanganan pandemi virus corona, Donald Trump sempat enggan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan WHO.

Baca Juga: Pasien Terakhir Dinyatakan Sembuh, Selandia Baru Sapu Bersih Kasus Covid-19 

“Ia ingin melawan sehingga kejadian Covid-19 di Amerika termasuk yang tertinggi di dunia. Itu kan malah membuat Amerika malu secara internasional,” tuturnya.

Dengan begitu ia menilai, masyarakat Amerika Serikat memanfaatkan aksi demonstrasi untuk mengekspresikan dan penolakan terhadap kepemimpinan Donald Trump.

Siti Mutiah juga mengatakan, “Kalau sudah seperti ini kalau tidak segera diatasi memang bisa terjadi pemakzulan terhadap Donald Trump.”***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah