Edward Colston menjadi tokoh yang tak terlupakan di Inggris karena ia pernah menjadi pemimpin sebuah perusahaan perbudakan yang resmi di Inggris.
Baca Juga: Kemenhub Terbitkan Aturan Baru, Kapasitas Angkut Tak Lagi Dibatasi 50 Persen
Edward Colston sangat berkuasa hingga Royal African Company dan Bristol pun takluk di tangannya.
Perusahaan perbudakan yang dipimpinnya saat itu mengangkut puluhan ribu warga Afrika melintasi Samudra Atlantik untuk dipekerjakan di perkebunan gula di Karibia dan mengolah ladang tembakau di Amerika Utara.
Secara finansial, Bristol yang saat itu menjadi pelabuhan internasional sangat diuntungkan.
Baca Juga: Kembali Buka Rute Antar Kota, Penumpang di Terminal Bekasi Tampak Sepi
Bristol benar-benar ditaklukan oleh Edward Colston yang tak lama seteah perusahaannya semakin jaya ia mampu membeli saham yang mengelola budak di Inggris Raya, Afrika Barat, dan Karibia sepenuhnya.
Masyarakat Inggris sejak dulu sebenarnya sering memprotes penggunaan nama Colston yang marak dicatut di beberapa sudut Kota Bristol.
Namun Pemerintah Inggris berusaha menjelaskan bahwa Edward Colston dulu pernah menyumbang dengan dana yang sangat besar untuk badan amal setempat.***