Demi Perkuat Pengawasan, AS Kerahkan B-1B dan Pesawat Drone Mata-mata ke Laut China Selatan

- 10 Juni 2020, 13:19 WIB
Pesawat drone mata-mata Global Hawk
Pesawat drone mata-mata Global Hawk /Dok. US Air Force

PR BEKASI - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah kerahkan pesawat bom B-1B dan pesawat drone mata-mata bernama Global Hawk ke atas Laut China Selatan dan daerah lain, termasuk kawasan Pasifik.

Dilaporkan oleh Angkatan Udara AS, pesawat bom B-1B terbang dari Guam untuk mendukung Komando Indo-Pasifik.

Di waktu bersamaan, pesawat drone mata-mata Global Hawk juga diterbangkan ke Pangkalan Udara di Yokota, Jepang.

Baca Juga: Pakar Ungkap Dilema Indonesia Terlalu Cepat Longgarkan PSBB Demi Buka Portal Ekonomi Masyarakat

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Fox News Rabu, 10 Juni 2020 penerbangan ini dilakukan sebagai bagian strategi yang lebih luas untuk mempertahankan pengawasan dan pencegahan misi di wilayah tersebut, menyusul meningkatnya ketegangan antara Washington-Beijing.

Selain itu, dengan diterbangkannya pesawat bom B-1B dan Global Hawk, menurut Angakatan Udara AS untuk memperkuat kehadiran operasional AS di wilayah tersebut.

Langkah tersebut ditempuh mengingat adanya laporan bahwa dua kapal induk Tiongkok melakukan pelatihan di Laut China Selatan, yang membuat pihak Taiwan semakin gelisah tentang kemungkinan invasi yang dilakukan Tiongkok.

Baca Juga: Pantia Pemilihan Sempat Dinonaktifkan, KPU Akan Mulai Tahapan Pilkada 15 Juni Mendatang

Pesawat drone mata-mata Global Hawk dikabarkan bisa dengan ceat memproses informasi dalam volume besar dalam satu waktu.

Hal ini tentu memungkinkan Komandan AS untuk meningkatkan dan memperluas ruang lingkup misi di wilayah tersebut.

Global Hawk dirancang untuk otonomi udara yang lebih luas dan memiliki program yang disebut Distributed Autonomy Responsive Controle (DARC), yang memungkinkan sistem tak berawak untuk membentuk jaringan dengan lebih baik melalui node udara dan darat untuk melakukan berbagai fungsi yang lebih luas tanpa perlu dikoordinasikan oleh manusia.

Baca Juga: Mulut Sapi di India yang Tengah Hamil Meledak Usai Diberi Makan yang Berisi Bahan Peledak

Sistem DARC ini dikembangkan oleh Northrop yang berupaya mendistribusikan tindakan secara mandiri yang lebih besar.

"Daripada menerbangkannya, Anda mengatakan apa efek yang Anda inginkan di suatu daerah," kata Scott Winship, Wakil Presiden Northrop.

Pesawat drone mata-mata Global Hawk juga daat memanfaatkan kecepatan pemrosesan di atas kapal untuk mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis sejumlah besar data Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian atau ISR.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Dikabarkan Sebut Pemimpin Tak Berdosa Jika Ada Masyarakatnya Kelaparan, Cek Faktanya

Seperti umpan video, menentukan relevansi informasi spesifik, dan mentransmisikan data yang disederhanakan.

Aset pengawasan udara jaringan yang lebih baik dapat menawarkan cara lain untuk mengatasi tantangan geografis yang dipaparkan oleh Pasifik, dengan memungkinkan drone untuk bertukar data yang sangat relevan di seluruh wilayah operasi berbeda.

"Sekarang kemampuan pemrosesan kami sangat cepat dan kami memiliki begitu banyak penyimpanan. Sehingga kami memenuhi misi itu," ucap dia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah