Hal itu tidak sama dengan pasien pra-gejala, yang kemudian mengembangkan gejala.
Baca Juga: Akan Lakukan Pilkada di Tengah Pandemi, Setda Jabar Sebut Butuh Anggaran Berkali-kali Lipat
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus pada tahap pra-gejala juga, umumnya satu sampai beberapa hari sebelum gejala mulai.
Maria Van Kerkhove kemudian mengklarifikasi pernyataannya itu, dia mengatakan bahwa itu adalah ‘kesalahpahaman’ dan pihaknya belum mendapat data-data soal itu.
“Saya menanggapi pertanyaan di konferensi pers. Saya tidak menyatakan kebijakan WHO atau semacamnya. Saya hanya mencoba untuk mengartikulasikan apa yang kita ketahui,” imbuhnya setelah mendapat banyak kecaman di media sosial.
Baca Juga: Polda Jatim Panggil Seniman Surabaya, Viral Usai Sebut Berani Hirup Mulut Pasien Covid-19
Maria Van Kerkhove mengatakan, dalam membuat pernyataan tersebut, dia menggunakan frasa ‘sangat langka’, dan dia pikir itu adalah kesalahpahaman bahwa untuk menyatakan bahwa transmisi asimptomatik secara global sangat jarang.
Dia menuturkan, tudi menunjukkan bahwa sekitar 16 persen dari populasi mungkin tidak menunjukkan gejala.
Selain itu dia juga menambahkan bahwa beberapa model yang dikembangkan oleh ilmuwan lain menunjukkan sebanyak 40 persen dari transmisi global mungkin disebabkan oleh individu tanpa gejala.
Baca Juga: Dinilai Tak Serius Tangani Virus Corona, Tiga Daerah di Jatim Dapat Teguran dari Pangdam V Brawijaya