Peneliti Unair Berhasil Temukan Kombinasi Obat Lokal, Virus Corona Disebut Hilang Dalam 24 Jam

- 13 Juni 2020, 10:02 WIB
PENELITI Universitas Airlangga (Unair) Dokter Purwati (kiri) saat menunjukkan kemasan kombinasi obat hasil penelitiannya dengan BIN dan Gugus Tugas Nasional, di Media Center Gugus Tugas.*
PENELITI Universitas Airlangga (Unair) Dokter Purwati (kiri) saat menunjukkan kemasan kombinasi obat hasil penelitiannya dengan BIN dan Gugus Tugas Nasional, di Media Center Gugus Tugas.* /BNPB / Dume Harjuti Sinaga/

"Jadi ada lima macam kombinasi yakni lipnavir atau ritonavir dan azithromycin. Kedua, lopinavir atau ritonavir dan doxycycline. Ketiga lopinavir atau ritonavir dan clarithromycin. Keempat, hidkroksi klorokuin dan azithromycin, serta kelima kombinasi hidroksi dan doxycycline,” ujar dia.

Ia mengatakan bahwa kenapa dipilih regimen kombinasi karena potensi dan efektivitas yang cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis kombinasi yang lebih kecil 1/5 sampai 1/3 dari dosis tunggal sehingga sangat mengurangi toksitas obat tersebut di dalam sel tubuh yang sehat.

Baca Juga: Masih Masuk Zona Kuning, 23 Mal di Kota Bandung Tetap Dipastikankan Buka Senin 15 Juni 2020 

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah virus menurun sampai tidak terdeteksi setelah diberi regimen obat tersebut. Maka bisa memutus mata rantai penularan," ucapya.

Sedangkan untuk jenis sel punca yang diteliti untuk potensi sebagai antiviral pada Covid-19 ini yaitu HSCs (Haematopetics Stem Cells) dan NK (Natural Killer) Cells.

Setelah diteliti potensinya dan efektivitasnya dengan uji tantang pada virus isolat Indonesia ini, maka untuk HSCs yg diambil dari darah dibiakkan 3-4 Hari, didapatkan hasil setelah 24 jam virus menjadi tidak terdeteksi.

Sedangkan untuk NK cells, bahannya diambil dari Pheriperal blood mononucleated cells yang dikendalikan selama 7-14 hari di laboratorium sel punca.

Baca Juga: Lagu Keke Bukan Boneka Disebut Hasil Jiplakan, Pakar Sebut Personal Branding Kekeyi Justru Kian Kuat 

Setelah 72 jam, NK cells melakukan inaktivasi sebagian besar virus sehingga bisa direkomendasikan untuk preventif (pencegahan) dan juga pengobatan.

“Kami berharap apa yang kami lakukan BIN, Gugus Tugas Nasional, dan seluruh pihak dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada masyarakat di Indonesia tetapi juga dunia,” ucap dia.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x