PR BEKASI – Pemerintah menyebutkan dampak ekonomi yang akan timbul dari konflik Rusia-Ukraina.
Meski tidak terdampak langsung, salah satunya adalah kenaikan inflasi karena meningkatnya harga energi dan pangan di pasar global.
Namun, melalui Kantor Staf Presiden (KSP), pemerintah mengatakan, bahwa pemerintah akan mengantisipasi dampak ekonomi dari perang Rusia-Ukraina tersebut.
Baca Juga: Lokasi Vaksinasi Booster di Jawa Barat untuk Umum, Berlaku 26-27 Maret 2022
Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Panutan S. Sulendrakusuma mengatakan, bahwa dampak akibat perang Rusia-Ukraina tersebut bisa dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Karena dampak yang besar (di Indonesia) terlihat dari biaya yang dikeluarkan dari pemenuhan impor Bahan Bakar Minyak yang 40 persen kebutuhan masih mengandalkan impor,” katanya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.
Menurutnya, kenaikan harga energi berpengaruh besar pada biaya logistik. Hal itu juga dapat mempengaruhi harga komoditas seperti gandum, kedelai, jagung dan sapi.
“Ini berpotensi menyebabkan kenaikan laju inflasi,” katanya.