Panutan melanjutkan, langkah antisipasi yang akan diterapkan pemerintah apabila perang Rusia-Ukraina makin memanas yakni tidak menaikan harga gas subsidi bagi rakyat kecil.
Selain itu, harga BBM jenis Pertalite tidak akan dinaikan oleh pemerintah.
Panutan juga mengatakan, hubungan dagang dan investasi antara Indonesia ke Rusia dan Ukraina relatif rendah.
Menurutnya, Perang Rusia-Ukraina akan memberikan dampak serius pada ekonomi global.
Salah satu dampaknya, lanjut Panutan, yakni berupa kenaikan harga produk energi, pertanian dan manufaktur.
Saat ini, Rusia menjadi negara produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Hal tersebut memenuhi 11 persen dari kebutuhan minyak global.
Rusia juga menjadi produsen gas terbesar dan produsen batu bara ke enam terbesar di dunia.
“Perang akan menyebabkan melambungnya harga minyak dunia, gas dan batu bara. Harga minyak untuk jenis Brent sudah mencapai 101,68 dolar AS per barel,” kata Panutan memungkasi.***