Indonesia Kena Dampak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina, Biaya Impor BBM Disorot

- 23 Maret 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi Vladimir Putin, konflik Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi Vladimir Putin, konflik Rusia dan Ukraina. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko/

PR BEKASI – Pemerintah menyebutkan dampak ekonomi yang akan timbul dari konflik Rusia-Ukraina.

Meski tidak terdampak langsung, salah satunya adalah kenaikan inflasi karena meningkatnya harga energi dan pangan di pasar global.

Namun, melalui Kantor Staf Presiden (KSP), pemerintah mengatakan, bahwa pemerintah akan mengantisipasi dampak ekonomi dari perang Rusia-Ukraina tersebut.

Baca Juga: Lokasi Vaksinasi Booster di Jawa Barat untuk Umum, Berlaku 26-27 Maret 2022

Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Panutan S. Sulendrakusuma mengatakan, bahwa dampak akibat perang Rusia-Ukraina tersebut bisa dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Karena dampak yang besar (di Indonesia) terlihat dari biaya yang dikeluarkan dari pemenuhan impor Bahan Bakar Minyak yang 40 persen kebutuhan masih mengandalkan impor,” katanya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, kenaikan harga energi berpengaruh besar pada biaya logistik. Hal itu juga dapat mempengaruhi harga komoditas seperti gandum, kedelai, jagung dan sapi.

“Ini berpotensi menyebabkan kenaikan laju inflasi,” katanya.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1044: Mata Luffy Mirip Imu dan Zunisha Setelah Bangkit, Nika Bukan Kekuatan Matahari

Panutan melanjutkan, langkah antisipasi yang akan diterapkan pemerintah apabila perang Rusia-Ukraina makin memanas yakni tidak menaikan harga gas subsidi bagi rakyat kecil.

Selain itu, harga BBM jenis Pertalite tidak akan dinaikan oleh pemerintah.

Panutan juga mengatakan, hubungan dagang dan investasi antara Indonesia ke Rusia dan Ukraina relatif rendah.

Menurutnya, Perang Rusia-Ukraina akan memberikan dampak serius pada ekonomi global.

Baca Juga: Kasus Maling Uang Rakyat Walikota Bekasi Nonaktif Memasuki Babak Baru, KPK Panggil Saksi dari Pihak Swasta

Salah satu dampaknya, lanjut Panutan, yakni berupa kenaikan harga produk energi, pertanian dan manufaktur.

Saat ini, Rusia menjadi negara produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Hal tersebut memenuhi 11 persen dari kebutuhan minyak global.

Rusia juga menjadi produsen gas terbesar dan produsen batu bara ke enam terbesar di dunia.

“Perang akan menyebabkan melambungnya harga minyak dunia, gas dan batu bara. Harga minyak untuk jenis Brent sudah mencapai 101,68 dolar AS per barel,” kata Panutan memungkasi.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah