Pada tahun 1970 merupakan tahun di mana, virus pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada manusia.
Baca Juga: 9 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Traveling dan Cara Menghindarinya
Jumlah kasus di luar benua itu, dalam seminggu terakhir telah melampaui jumlah kasus sebelum-sebelumnya yang terdeteksi sejak tahun 1970. Kasus ini pun pasti akan terus meningkat. Penyebaran cepat inilah yang membuat para ilmuwan waspada.
Dari data genetik awal, peneliti mengatakan bahwa virus cacar monyet terkait dengan jenis virus yang sebagian besar ditemukan di Afrika Barat.
Pertanyaan mengenai, apakah virus yang muncul di berbagai negara saling terkait antara satu sama lain masih belum dapat diketahui.
Jawaban dari pertanyaan tersebut, dapat membantu menentukan, apakah peningkatan tiba-tiba dalam kasus berasal dari mutasi yang mana memungkinkan virus monkeypox menular lebih mudah daripada sebelumnya.
Baca Juga: 10 Kru Bajak Laut One Piece Terkuat Kedua Setelah Kapten yang Diakui Oda, ada Zoro hingga Katakuri
Virus monkeypox adalah virus DNA yang relatif besar. Tidak seperti SARS-CoV-2 yang merupakan virus RNA, yang berkembang pesat dan variannya secara teratur menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya.
Virus DNA lebih baik dalam mendeteksi dan memperbaiki mutasi dari pada virus RNA. Ini berarti, tidak mungkin virus monkeypox tiba-tiba bermutasi, dan menular ke manusia.
Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyebar tanpa gejala. Monkeypox tidak luput dari perhatian, karena menimbulkan gejala seperti lesi kulit.