WHO Perkirakan Lebih Banyak Kasus Cacar Monyet Muncul Secara Global

- 22 Mei 2022, 10:16 WIB
WHO memperkirakan lebih banyak kasus cacar monyet muncul secara global.
WHO memperkirakan lebih banyak kasus cacar monyet muncul secara global. /CDC/Handout via REUTERS

 

PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan akan ada lebih banyak kasus cacar monyet muncul secara global.

Hal itu dikarenakan pihak WHO akan memperluas pengawasan di beberapa negara, di mana penyakit cacar monyer itu biasanya tidak ditemukan.

Badan PBB mengatakan bahwa hingga Sabtu, ada 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet yang telah dilaporkan dari 12 negara yang tidak endemik virus tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa hari mendatang akan diberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut untuk beberapa negara mengenai cara mengurangi penyebaran cacar monyet.

Baca Juga: Cek Fakta, Indonesia Dikabarkan Dilanda Gelombang Panas hingga 50 Derajat, Berikut Faktanya

Seperti yang diketahui, saat ini penyakit cacar monyet menjadi topik bagi masyarakat dunia.

Cacar monyet atau Monkeypox merupakan penyakit menular yang biasanya ringan, dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.

Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

Seorang pejabat WHO, David Heymann yang merupakan seorang spesialis penyakit menular memberikan argumennya mengenai penyakit ini.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Wajah Ibu Luffy Terungkap, Sosok Celesial Dragon Muncul

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa ia telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," katanya yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 22 Mei 2022 dari Reuters.

David Heymann mengatakan bahwa komite ahli internasional akan melakukan konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah dan dikomunikasikan kepada publik, termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, siapa yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kontak dekat adalah jalur penularan utama, karena lesi khas penyakit ini sangat menular.

Misalnya, orangtua yang merawat anak yang sakit berisiko, begitupun petugas kesehatan.

Baca Juga: Mantan Jubir Satgas Covid-19 Meninggal Dunia Akibat Kanker Usus, Sudah Dirawat Sejak Pertengahan April 2022

Itulah sebabnya beberapa negara mulai menginokulasi tim yang merawat pasien cacar monyet menggunakan vaksin cacar atau virus yang terkait.

Banyak dari kasus saat ini telah diidentifikasi di klinik kesehatan seksual.

Urutan genomik awal dari beberapa kasus di Eropa telah menunjukkan kesamaan dengan strain yang menyebar secara terbatas di Inggris, Israel dan Singapura pada tahun 2018.

David Heymann mengatakan bahwa 'secara biologis masuk akal' virus itu telah beredar di luar negara-negara endemik, tetapi tidak menyebabkan wabah besar sebagai akibat dari lockdown Covid-19, jarak sosial, dan pembatasan perjalanan.

Baca Juga: One Piece 1050 Spoiler Reddit, Sabo Membunuh Vivi, Gorosei Lenyapkan Wano dengan Buster Call

Ia menegaskan, wabah cacar monyet tidak menyerupai masa-masa awal pandemi Covid-19 karena tidak mudah menular.

Mereka yang menduga bahwa dirinya mungkin telah terpapar atau yang menunjukkan gejala termasuk ruam bergelombang dan demam, harus menghindari kontak dekat dengan orang lain.

"Ada vaksin yang tersedia, tetapi pesan yang paling penting adalah, Anda dapat melindungi diri sendiri," ucapnya menambahkan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah