Baca Juga: Mata-Mata FSB Sebut Usia Vladimir Putin Tersisa 3 Tahun Akibat Kanker Parah
Sergei Lavrov tidak secara spesifik menyebut sosok yang menyebarkan isu penyakit Putin. Namun ia menyiratkan agar penyebaran isu tersebut akan dihentikan.
"Saya menyerahkannya kepada hati nurani mereka yang menyebarkan desas-desus seperti itu," tambah Sergei Lavrov.
Putin, yang telah berkuasa di Rusia selama lebih dari dua dekade, memulai invasi ke Ukraina dengan mengirim pasukan pada 24 Februari.
Serangan tersebut menciptakan gelombang kejutan ke seluruh dunia dan dampaknya masih terasa hingga saat ini.
Baca Juga: 5 Alasan Harus Nonton Drakor Doctor Lawyer, Lengkap dengan Sinopsis dan Link Nontonnya
Sebelumnya, media Mirror melaporkan adanya informasi dari agen mata-mata di Dinas Keamanan Federal (FSB) Federasi Rusia.
Mata-mata FSB itu menyatakan bahwa Putin menderita kanker parah yang berkembang pesat, bahkan sang Presiden Rusia tersebut telah kehilangan penglihatannya.
"Kami diberitahu bahwa dia (Putin) menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan," ujar sang informan.
Baca Juga: One Piece 1051, 4 Musuh yang Akan Dihadapi Luffy usai Kalahkan Kaido, Ada Akainu hingga Im Sama