Warga Sri Lanka Meminta Bantuan Media Sosial saat Krisis Ekonomi Melanda

- 3 Juni 2022, 08:38 WIB
Krisis ekonomi di Sri Lanka mulai nyata. Masyarakat kesulitan mencari bbm dan minyak untuk kebutuhan sehari-hari.
Krisis ekonomi di Sri Lanka mulai nyata. Masyarakat kesulitan mencari bbm dan minyak untuk kebutuhan sehari-hari. /Reuters/Dinuka Liyanawatte/

PR BEKASI - Sri Lanka sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya pada tahun 1948.

Krisis ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya kenaikan harga minyak, pemotongan pajak populis serta dampak dari Covid-19 pada ekonominya yang bergantung pada sektor pariwisata.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Star pada Kamis, 2 Juni 2022, kekurangan mata uang asing yang kronis menyebabkan inflasi yang merajalela, kekurangan impor bahan bakar, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Menemukan bahan bakar dalam krisis ini seperti mencari jarum yang hilang, hampir tidak mungkin," kata Santhis, 29 tahun, warga Sri Lanka.

Baca Juga: V BTS Kembali ke Korea Lebih Awal usai Bertemu Presiden AS, Simak Alasannya

Tidak ada bensin berarti tidak ada pekerjaan bagi pengendara seperti Michael Santhis.

Mendapatkan pasokan bahan bakar menjadi tantangan bagi mereka karena Stasiun bahan bakar mengering di tengah krisis ekonomi yang menghancurkan.

Santhis terkadang harus mengantre sepanjang malam untuk mengisi tangkinya.

Saat setelah menemukan sebuah grup di Facebook yang membagikan pembaruan rutin tentang persediaan bahan bakar, itu lebih mempermudah pekerjaannya.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x