Hal ini bisa menjadi tanda bahwa Kim Jong Un sedang menggenjot pengembangan senjata.
Aksi tersebut membuat Washington yang selama ini telah berusaha bertahun-tahun untuk mencegah Korea Utara melanjutkan program senjata nuklirnya merasa kecolongan.
Pada 2017, mantan Senator Republik untuk Oklahoma, Steve Russell bahkan memperingatkan bahwa nyawa Kim Jong Un akan terancam jika dia terus menguji coba rudal.
Russell mengatakan pada 2017 bahwa Kim Jong-Un akan menghadapi "kematian" jika dia terus meningkatkan kecakapan militer negaranya, The Hill melaporkannya.
“Jika dia ingin menyerang wilayah Amerika Serikat atau wilayah sekutu AS, dia akan mati. Sesederhana itu," tegas Russell.
"Para diktator memiliki satu kesamaan, yaitu mereka ingin tetap hidup. Jadi jika Kim Jong Un ingin tetap hidup, dia harus berhenti."
"Jika dia tidak melakukannya, saya dapat meyakinkan Anda sedang memainkan permainan berbahaya di mana dia tidak hanya akan dimusnahkan tetapi orang lain juga akan menderita," tambahnya.
Pernyataan Russell ini diungkapkan sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 untuk pertama kalinya.