Lahir Albino, Seekor Kura-kura Galapagos Menjadi Daya Tarik Baru di Kebun Binatang Swiss

- 6 Juni 2022, 14:59 WIB
Ilustrasi kura-kura Galapagos.
Ilustrasi kura-kura Galapagos. /Moiz Husein/Pexels

PR BEKASI – Kabar menggembirakan datang dari kebun binatang Tropi Akuarium, Servion, Swiss.

Seekor kura-kura raksasa Galapagos betina melahirkan dua bayinya awal bulan Mei 2022 lalu.

Kedua bayi kura-kura ini merupakan upaya konservasi bagi spesies hewan yang hampir punah, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Nature World News.

Uniknya, salah satu bayi kura-kura ini memiliki kulit albino. Sedangkan, yang lainnya memiliki kulit hitam sama seperti orang tuanya.

Baca Juga: 10 Karakter Simp Anime Populer, Apakah Sanji One Piece Termasuk?

Pada 11 Februari 2022, sang ibu bertelur dan bayi albinonya menetas pada 1 Mei 2022.

Disusul oleh bayinya yang lain pada 5 Mei 2022 setelah disimpan di inkubator selama dua setengah bulan.

Bayi kura-kura yang baru lahir biasanya hanya berbobot 50 kilogram. Walaupun demikian, mereka pas jika diletakkan di telapak tangan orang dewasa.

Pasangan reptil raksasa yang baru saja mencapai kematangan seksual ini, masing-masing sudah berusia 30 tahun.

Baca Juga: Gareth Southgate Ungkap Pesan untuk Penggemar Jelang Laga Jerman vs Inggris

Sang jantan memiliki berat badan 180 kilogram, sedangkan sang betina 100 kilogram.

Hewan yang memiliki kulit albino memang sudah tidak asing lagi. Hewan ini telah ditemukan pada ikan, rusa, siput dan burung robin.

Namun, hewan dengan kelainan kulit albino sangat jarang ditemukan. Itulah sebabnya mengapa hewan-hewan berkulit albino selalu memikat hati pecinta hewan.

Kelainan kulit albino atau albinisme dapat membuat kulit hewan tampak lebih putih atau merah muda.

Baca Juga: One Piece 1052, Oda Ternyata Mengecoh Kita, Bukan Yamato tapi King yang Jadi Nakama Baru Luffy

Hal tersebut diakibatkan sel-sel yang tidak mampu memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit mata, rambut dan sisik.

Kondisi tersebut diturunkan kepada keturunannya ketika kedua orang tua memiliki gen resesif.

Diketahui, kura-kura raksasa Galapagos merupakan penghuni Pulau Galapagos, terletak di Samudera Pasifik, di pesisir barat Amerika Selatan.

Nama Galapagos diambil dari bahasa Spanyol yang artinya kura-kura.

Baca Juga: Purwadi Pemeran Transgender 'Rita Warintil' Sitkom Kontrakan Rempong Tutup Usia, Ragil Mahardika: Kok Kau Pigi

Pembentukkan hubungan simbiosis dari kura-kura dan burung di mana burung-burung mencabut kutu dari kulit kura-kura. Ini terjadi saat kura-kura sedang musim kawin yang nantinya akan mempermudah mereka.

Perkawinan kura-kura dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi lebih sering terjadi selama musim panas (Januari hingga Mei).

Spesies ini memiliki tingkat keberhasilan kawin yang rendah sekitar 2 persen hingga 3 persen.

Baca Juga: Jurassic World Dominion Kapan Tayang? Simak Daftar Harga Tiket dan Jadwal Tayangnya di Bioskop Surabaya

Karena tingkat keberhasilannya yang rendah dan kondisi kulit yang langka, bayi kura-kura Galapagos albino menjadi daya tarik baru di kebun binatang tersebut.

Meskipun demikian, jenis kelamin dari bayi kura-kura ini belum diumumkan oleh pihak kebun binatang Tropi Akuarium, Servion, Swiss.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Nature World News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah