Rusia Diduga Berusaha Ciptakan Krisis Pangan Global, Negeri Beruang Merah Hancurkan Gudang Pertanian Ukraina

- 9 Juni 2022, 14:56 WIB
 Ilustrasi Rusia-Ukraina.
Ilustrasi Rusia-Ukraina. /Pixabay/Geralt/

PR BEKASI - Invasi Rusia dan Ukraina hingga kini masih belum mereda.

Kedua negara ini masih terlibat dalam konflik besar yang berpengaruh secara global.

Bahkan, belakangan ini Rusia kembali melancarkan serangan dengan menghancurkan gudang pertanian paling besar di Ukraina.

Hal ini tentu karena latar belakang Moskow yang sangat ambisius dalam penguasaan bidang ekonomi.

Baca Juga: Ukraina Punya Saluran TV Khusus Berbahasa Rusia, Strategi Untuk Gulingkan Vladimir Putin?

Penyerangan gudang pertanian ini diduga bisa memicu terciptanya krisis pangan global.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, Gubernur wilayah Mykolaiv, Vitaly Kim mengatakan bahwa Rusia menyerang sasaran pangan dan pertanian di Ukraina untuk menciptakan krisis pangan.

Vitaliy Kim mengaku Rusia telah menghancurkan gudang salah satu komoditas pertanian terbesar Ukraina pada akhir pekan lalu.

Kim menduga Rusia akan menciptakan krisis pangan global supaya masyarakat dunia menyetujui pembukaan kembali Laut Hitam.

Baca Juga: Diklaim Bisa Jadi Senjata Andalan untuk Ubah Jalannya Invasi Ukraina, Rusia Uji Coba Rudal Mematikan 'Zirkon'

"Mereka ingin melakukan ini (krisis pangan) karena mereka mencoba berdagang dan membuka Laut Hitam," ujar Kim.

Kim menyebutkan, terbukanya Laut Hitam memungkinkan Rusia menggunakan jalur air untuk mengirimkan gandum Ukraina dan Rusia ke negara lain.

Hal tersebut dilakukan untuk mendapat pelonggaran sanksi dari masyarakat internasional.

"Itulah mengapa mereka lebih intens melakukan serangan. Mereka juga menembak perusahaan pertanian dan bahkan ladang pertanian hanya untuk film mereka sendiri yang mengungkap bahwa ladang sedang terbakar," tambah Kim.

Baca Juga: Kyiv Kembali Diserang, Sejumlah Rudal Jarak Jauh Diluncurkan Pasukan Rusia

Ukraina sudah beberapa kali mengajukan tuduhan ke Rusia soal penyerangan yang ditargetkan pada infrastruktur dan pertanian.

Sementara itu, Rusia menyebut perang di Ukraina sebagai operasi militer khusus dan menyangkal seluruh tuduhan Ukraina tentang penyerangan warga sipil dan fasilitas umum.

Sebagai alasannya, Rusia menyalahkan sanksi ekonomi dan finansial yang diterapkan Barat atas kenaikan harga pangan global.***

 

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x