Filipina merasakan keanehan ketika China baru menanggapi setelah sebulan dari insiden tersebut.
Masyarakat pun menantikan aksi Presiden terpilih Ferdinand Marcos, yang sebelumnya ingin mengejar hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China.
Namun, aksi Marcos terlihat sangat menyerah terkait aksi Beijing di wilayah maritim mereka.
Bahkan banyak pengamat yang menilai keputusan Marcos akan menguntungkan China, daripada Amerika Serikat.
Pekan lalu, Marcos mengungkapkan akan mempertahankan wilayah berdaulat dan menentang perambahan China.***