PR BEKASI - Tokoh nasionalis terkemuka di China berusaha membungkam perayaan atas penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe.
Sebuah akun media sosial China Central Television dipenuhi dengan komentar gembira atas serangan yang menewaskan Abe.
Sebuah postingan Weibo mengatakan bahwa akan tepat jika Abe menebus dengan hidupnya atas invasi Jepang ke China sebelum Perang Dunia II, dan postingan itu mendapat 210.000 suka.
Setelah Abe meninggal, sebuah postingan kembali menuncul yang mengatakan "Ayo perayaan dimulai!" yang mendapat lebih dari 150.000 suka dalam waktu 30 menit.
Hal itu, menunjukkan sebagai tanda bahwa pemerintah China tidak ingin sentimen nasionalis lepas kendali.
“Inilah saatnya untuk mengesampingkan perselisihan politik,” tulis Hu Xijin menulis di Weibo.
“Saya berharap ada lebih banyak orang yang mengerti dan bergabung dengan saya,” katanya.
Hu Xijin merupakan mantan editor surat kabar Global Times Partai Komunis.