Demi Ciptakan Vaksin Corona, Peneliti Tiongkok Rela Bekerja Nonstop hingga Kera Percobaan Menipis

- 19 Juni 2020, 20:13 WIB
Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020.
Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. /ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/

"Terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Beri Ruang pada Wanita Kulit Hitam, Calon Pendamping Joe Biden untuk Pilpres AS Resmi Undurkan Diri

Vaksin yang dikembangkan pihak Yisheng saat ini memasuki tahap uji coba terhadap hewan yang mendahului uji coba klinis terhadap manusia.

Zhang menyatakan bahwa uji coba terhadap tikus dan kelinci percobaan menunjukkan hasil yang baik selain itu memberikan hewan-hewan itu level antibodi penetral yang tinggi.

Vaksin ini diharapkan tidak hanya melindungi kesehatan melawan infeksi, tapi juga menyembuhkan pasien yang positif virus corona.

Baca Juga: Badan Intelejen India Ingin Blokir 53 Aplikasi Buatan Tiongkok, Termasuk TikTok

Langkah selanjutnya adalah uji coba terhadap kera percobaan yang menurut Kepala Eksekutif Yisheng, David Shao, harganya menjadi semakin mahal karena tingginya permintaan dari laboratorium-laboratorium yang tengah mengembangkan pengobatan dan vaksin virus corona.

Menurut Shao, Yisheng biasanya membayar 10.000 hingga 20.000 Yuan (Rp 20 juta-Rp 40 juta) untuk satu ekor kera.

Menurutnya, saat ini setiap ekornya berharga 100.000 Yuan atau setara dengan Rp 201 juta.

Baca Juga: Habitat Aslinya Dijadikan Tempat Wisata, Kawanan Monyet Liar Serbu Permukiman Warga Lembang

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x