Pakai Istilah Kung Flu untuk Virus Corona, Donald Trump: Saya Melakukan Pekerjaan Fenomenal

- 22 Juni 2020, 09:42 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan percaya diri mengeluarkan pernyataan rasis dan penuh klaim pribadi dalam kampanye terbukanya di Tulsa, Oklahoma.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan percaya diri mengeluarkan pernyataan rasis dan penuh klaim pribadi dalam kampanye terbukanya di Tulsa, Oklahoma. /Instagram @realdonaldtrump/



PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai kritik karena dianggap bersikap rasis usai menyebut virus corona dengan istilah slang Kung Flu.

Selain itu, dia mengklaim peningkatan tes diagnostik telah mendorong lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat .

Wabah virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 119.000 orang di Amerika Serikat itu menjadi pokok pembicaraan penting pembicaraan Donald Trump dalam pertemuan akbar BOK Center Tulsa, Oklahoma.

Tim kampanye Donald Trump membagikan masker kepada orang-orang yang memasuki arena pertemuan tetapi hanya sedikit orang yang memakainya.

Baca Juga: Metode Plasma Convalescent Jadi Cara Jitu RSHS Bandung Sembuhkan Pasien Virus Corona

Donald Trump mengeluh bahwa dia dikritik karena mempertaruhkan kesehatan para pendukungnya dengan mengadakan rapat umum di dalam ruangan.

Menurut dia, seharusnya pengawasan yang sama dilakukan saat aksi protes nasional terhadap kebrutalan polisi.

"Anda tidak pernah mendengar mereka berkata, 'mereka tidak mengenakan masker' selama liputan protes," katanya seperti dikutip dari Bloomberg oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin 22 Juni 2020.

Virus corona diyakini jauh lebih mudah menyebar di dalam ruangan daripada di luar ruangan.

Dalam pertemuan tersebut, Donald Trump kemudian merenungkan istilah Covid-19, kependekan dari Coronavirus Disease 2019, penyebutan yang digunakan sebagai singkatan resmi untuk penyakit yang disebabkan virus Corona SARS-CoV-2.

Baca Juga: Polisi Bekuk Kelompok John Kei di Bekasi Usai Perampokan Sadis di Tangerang

"Nama itu semakin jauh dari Tiongkok, sebagai lawan menyebutnya virus Tiongkok," ujarnya.

Donald Trump mengatakan bahwa dia telah "melakukan pekerjaan yang fenomenal" terhadap pandemi di Amerika Serikat dan menyelamatkan ratusan ribu nyawa dengan membatasi perjalanan dari Tiongkok dan Eropa ketika virus itu menyebar ke luar negeri.

"Pengujian adalah pedang bermata dua," katanya.

"Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang. Jadi saya berkata kepada orang-orang saya untuk memperlambat pengujian," ucapnya.

"Ini penyakit, tidak perlu dipertanyakan, memiliki lebih banyak nama daripada penyakit dalam sejarah," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Megawati Dikabarkan Menyebut PDIP Tak Lagi Butuh Suara Umat Islam

"Saya bisa menyebut Kung Flu. Saya dapat memberi nama -19 versi nama yang berbeda," ujarnya.

Donald Trump terakhir menggunakan istilah Kung Flu saat konferensi pers Gedung Putih, 18 Maret 2020, setelah wartawan bertanya apakah benar bahwa seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya menggunakan kalimat itu dan Donald Trump menyangkalnya.

"Tidak, tidak sama sekali," kata Donald Trump kala itu.

Tetapi dia berhenti menggunakan istilah virus Tiongkok atau Kung Flu untuk beberapa saat setelah kritik, dilanjutkan kembali baru-baru ini karena dia telah menyalahkan Beijing atas apa yang terjadi di Amerika Serikat.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x