Angka Kematian Meroket, Beredar Foto Diduga Mayat Covid-19 di Brasil yang Dibungkus Kantong Plastik

- 25 Juni 2020, 19:54 WIB
PASIEN virus corona di Brasil terbaring di antara mayat yang dibungkus kantong plastik sampah.*
PASIEN virus corona di Brasil terbaring di antara mayat yang dibungkus kantong plastik sampah.* /Daily Mail/

PR BEKASI - Beberapa foto mengejutkan yang menampilkan kondisi dua mayat korban akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang dibungkus dalam kantong plastik sampah dan diletakkan begitu saja di antara tempat tidur perawatan pasien.

Menurut kabar yang beredar, foto tersebut diambil oleh Rio Nurses Union di salah satu rumah sakit di Rio de Jeniro, ketika pandemi tersebut terus menimbulkan kekacauan di Brasil.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail, hanya sehelai gorden saja yang memisahkan pasien dengan mayat korban yang dibungkus kantong plastik sampah. Sementara tubuh yang lain hanya berjarak satu lengan.

Baca Juga: Meski Dinilai 'Gagal', Yasonna Laoly Ngotot Ingin Tetap Laksanakan Kembali Program Asimilasi 

Diduga masih di rumah sakit yang sama, dalam rekaman yang disiarkan oleh CNN International terdapat sebanyak tiga kontainer yang masing-masing dapat menampung 75 mayat terlihat di luar bagian rumah sakit tersebut.

Hingga Kamis 25 Juni 2020, Brasil telah mengonfirmasi sebanyak 53.895 kematian akibat pandemi tersebut dari total 1,1 juta lebih kasus yang sudah dikonfirmasi.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara manapun di dunia terkecuali Amerika Serikat (AS).

Kurangnya pengujian di negara terbesar di Amerika Selatan dibandingkan dengan populasi sebanyak 209 juta jiwa diduga menjadi penyebab para ahli memprediksi bahwa angka kematian akibat Covid-19 sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Bendera PDIP Dibakar oleh Oknum Massa, Ganjar Pranowo: Kami Beragama dan Juga Anti PKI 

Sementara angka terbaru menunjukkan sebanyak 181 perawat di Brasil telah meninggal dunia akibat pandemi tersebut, jumlah itu menjadikan perawat dengan angka kematian tertinggi di dunia.

Laporan muncul bersamaan dengan perintah hakim federal pada Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk mengenakan masker. Sang presiden sebelumnya menyebutkan bahwa virus corona hanya 'flu' biasa.

Selain itu, Jair Bolsonaro juga sebelumnya secara terbuka menentang konsesus di antara para ahli kesehatan untuk memperlambat pandemi tersebut.

Bahkan mengkritik kebijakan penerapan karantina wilayah atau lockdown dan penerapan jaga jarak yang diterapkan oleh sejumlah gubernur dan wali kota di negara bagian.

Baca Juga: Waterpark Dwi Sari Bekasi Resmi Dibongkar karena Langgar Tata Ruang, Berikut Kronologi Kejadianya 

Ia juga sempat sependapat dengan Presiden AS Donald Trump dalam penggunaan obat anti-malaria yang jelas-jelas tidak memiliki bukti kuat untuk pengobatan kepada pasien virus corona di Brasil.

Aksi menentangnya yang paling terlihat pada saat Jair Bolsonaro berfoto dan berjabat tangan dengan para pendukung tanpa mengenakan masker.

Uji coba vaksin di Brasil dilaporkan akan dilakukan kepada 2.000 relawan kesehatan di Sao Paulo dan 1.000 orang di Rio de Janeiro.

Anvisa, regulator kesehatan Brasil telah menyetujui uji klinis manusia untuk vaksin, hasil pengembangan Universitas Oxford dan didukung oleh AstraZeneca Plc.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x