Menurut Lukashev, rencana pengembangan vaksin lebih lanjut sudah ditentukan oleh strategi pengembang, termasuk kompleksitas situasi epidemiologi dengan virus serta kemungkinan peningkatan produksi vaksin.
Sementara itu, Tarasov mengatakan bahwa Universitas Sechenov saat ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, namun juga difungsikan sebagai pusat penelitian ilmiah dan teknologi.
Baca Juga: Hukuman UEFA Dicabut, Manchester City Bisa Bermain di Liga Champions Musim Depan
"Universitas Sechenov dalam situasi pandemi ini bertindak tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat penelitian ilmiah dan teknologi yang mampu berpartisipasi dalam penciptaan produk penting dan rumit seperti obat-obatan," ucapnya.
"Kami mulai membuat vaksin ini, dimulai dengan studi praklinis dan pengembangan protokol, serta uji klinis saat ini sedang berlangsung," sambung Tarasov.
Hingga kini, Rusia telah mencatatkan 727.162 kasus dengan 11.335 kematian hingga Senin, 13 Juli 2020.***