Depopulasi Menggerus Jepang, Ratusan Sekolah Ditutup Setiap Tahun Gegara Tak Ada Murid

- 3 April 2023, 19:58 WIB
Eita Sato dan Aoi Hoshi, dua murid terakhir yang menjadi kelulusan di Yumoto, Jepang mengalami depopulasi parah.
Eita Sato dan Aoi Hoshi, dua murid terakhir yang menjadi kelulusan di Yumoto, Jepang mengalami depopulasi parah. /ISSEI KATO/REUTERS

Pada masa puncaknya, desa ini memiliki lebih dari 10,000 penduduk pada 1050 lalu, didukung dengan pertanian dan manufaktur yang mumpuni.

Namun, rasa tidak nyaman dan daerah yang terpencil membuat penduduk terdorong untuk pergi meninggalkan kampung halaman.

Baca Juga: Sukses Rilis Album Pertama, Jisoo BLACKPINK Sampaikan Ini: Saya Sangat Menantikannya

Depopulasi bertambah cepat setelah bencana 11 Maret 2011 di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi yang berjarak kurang dari 100 km dengan Ten-ei, meskipun radioaktif telah dibersihkan.

Sekolah Yumoto memiliki dua lantai dan terletak di pusat distrik, selama masa jaya pada 1960 ada 50 lulusan setiap tahunnya.

Berbagai foto kelulusan siswa pun digantung di dekat pintu masuk, menampilkan perubahan dari zaman ke zaman mulai foto hitam putih hingg berwarna, dan murid tiba-tiba menurun pada 2000an.

Tidak ada potret kelulusan pada tahun lalu. Eita dan Aoi, awalnya bersama dengan lima anak lainnya dari sekolah dasar, tetapi yang tersisa hanya dua orang.

Eita mengatakan meja mereka berdampingan di tengah ruang kelas yang dirancang untuk 20 anak, dan awalnya mereka kerap bertengkar.

Namun, ketegangan mereda dan mereka beradaptasi, mencoba mensimulasikan pengalaman sekolah normal

Menjalani kegiatan klub bersama sepulang sekolah, mereka memilih ikut olahraga tenis meja sebagai pasangan.

Halaman:

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah