Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan ledakan di Beirut sebagai sebuah serangan. Menteri Dalam Negeri Lebanon, Mohammed Fahmi, menyebut dugaan penyebab ledakan itu adalah detonasi yang berasal dari lebih 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan.
Dalam komentarnya, Baer menyatakan tidak yakin bahwa kebenaran di balik ledakan ini akan terungkap. "Itu nyaris tampak seperti insiden. Itu tidak kompeten, dan mungkin itu korupsi, tapi pertanyaannya adalah, apakah itu peledak militer, untuk siapa atau mengapa disimpan di sana?," ucapnya.
"Saya sudah bekerja di Lebanon bertahun-tahun dan tidak akan ada yang ingin mengakui mereka mereka menyimpan peledak militer di pelabuhan. Itu hal yang bodoh untuk dilakukan," katanya.***