PATRIOT BEKASI - Pemerintah China mengeluarkan mata-mata atau intelijen untuk memantau mencegah Muslim Uighur berpuasa selama bulan Ramadan.
Intelijen untuk memata-matai Muslim Uighur tersebut diambil dari warga biasa, polisi, dan anggota komite lingkungan.
Pernyataan itu disampaikan salah seorang polisi dari daerah dekat Turpan, atau Tulufan di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang timur.
Baca Juga: Penjual Parcel di Bekasi Banjir Omset Jelang Idul Fitri, Cuan Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Polisi China menggunakan mata-mata untuk memastikan bahwa Muslim Uighur tidak berpuasa selama bulan suci Ramadan, termasuk anggota kelompok etnis mereka sendiri.
"Kami memiliki banyak agen rahasia (Intelijen)," katanya kepada media dilansir Patriot Bekasi dari Radio Free Asia Senin, 10 April 2023.
Diketahui, China mulai melarang Muslim di Xinjiang untuk tak berpuasa selama Ramadan pada tahun 2017.
Pembatasan larangan kemudian dilonggarkan pada tahun 2021 dan 2022 yakni orang berusia di atas 65 tahun diperbolehkan untuk berpuasa.
Baca Juga: Info dan Link Twibbon Film Barbie, Simak Sinopsis Singkatnya di Sini
Hal itu untuk mengurangi jumlah penggeledahan rumah oleh polisi dan kegiatan patroli jalan.
Akan tetapi, pada tahun ini larangan berpuasa tanpa memanfang jenis kelamin, profesi, maupun usia kembali diberlakukan pemerintah China.
Pernyataan itu juga sebagaimana disampaikan pejabat politik di Kantor Polisi Kota Turpan.
"Tidak ada yang diperbolehkan berpuasa di bulan Ramadan ini, yang berlangsung dari 22 Maret hingga 20 April tahun ini," ujar pejabat tersebut.***