PMI Turun Tangan Bantu Atasi Covid-19 dan Banjir di Korea Utara, Kirim 43.000 Relawan

- 11 Agustus 2020, 20:12 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /PIXABAY/Imaresz

PR BEKASI - Palang Merah Internasional telah mengirim sekitar 43.000 relawan ke Korea Utara (Korut) untuk membantu memerangi wabah virus corona dan memberikan bantuan kepada korban bencana banjir.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia, Selasa, 11 Agustus 2020, para relawan juga ditempatkan di kota Kaesong yang saat ini tengah lockdown.

Pemimpin Korut Kim Jong Un pada Juni lalu mengumumkan keadaan darurat pada bulan lalu dan memberlakukan penguncian di Kaesong, di dekat perbatasan antar-Korea, setelah seorang pria yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2017 dan kembali ke kota itu dengan menunjukkan gejala virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Logo HUT Kemerdekaan RI ke-75 Disebut Memuat Lambang Salib 

Selain dilanda covid-19, wilayah tersebut juga diguyur hujan deras dan banjir  sehingga memicu kekhawatiran tentang kerusakan tanaman dan persediaan di negara yang tengah terisolasi itu.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) telah membangun jaringan luas relawan untuk Korut guna membantu penduduk di sembilan provinsi untuk menghindari virus dan mengurangi kerusakan akibat banjir dan tanah longsor.

"Ratusan rumah rusak serta sebagian besar sawah terendam akibat hujan hebat dan banjir bandang," ujar juru bicara IFRC, Antony Balmain.

Relawan IFRC di Kaesong, kota yang tengah bergulat dengan penguncian dan banjir, memberikan bantuan kepada 2.100 keluarga yang paling terdampak.

Baca Juga: Anita Kolopaking Ajukan Praperadilan Terkait Penahanannya, Polri: Nanti Akan Kami Hadapi! 

Adapun bantuan berupa barang-barang seperti peralatan dapur, selimut, terpal, perlengkapan kebersihan, dan wadah air.

"Keluarga didukung dengan pertolongan pertama psikologis dan kegiatan penyadaran untuk menjaga kebersihan dan tetap sehat," tutur Balmain.

Kim Jong Un disebutkan telah mengirim bantuan khusus ke Kaesong. Media pemerintah melaporkan pada Senin, 10 Agustus 2020, pasokan biji-bijian dari Pyongyang telah tiba di daerah lain yang dilanda banjir.

Meski langsung memberlakukan tindakan ketat, namun Korut belum mengonfirmasi atau merilis informasi detil tentang jumlah kasus infeksi virus corona.

Baca Juga: Menantu Joko Widodo dan Keponakan Prabowo Resmi Diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada 2020 

IRFC pada Juni lalu telah memberi Korut 10.000 kit tes virus corona, bersama dengan termometer inframerah, masker bedah, dan alat pelindung lain.

Sementara di Korsel, setidaknya 32 orang tewas setelah dilanda hujan monsun selama 49 hari, menjadikannya hujan ini terlama di negara itu sejak 1987 yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x