Bertentangan dengan Islam, Bahrain Hapus Mata Pelajaran Tentang Israel dari Sekolah

- 18 Mei 2023, 08:02 WIB
Bahrain menghapus mata pelajaran yang berkaitan dengan Israel dari sekolah-sekolah.(Reuters/Nir Elias)
Bahrain menghapus mata pelajaran yang berkaitan dengan Israel dari sekolah-sekolah.(Reuters/Nir Elias) /

PATRIOT BEKASI – Kerajaan Bahrain baru saja menghapus mata pelajaran yang berkaitan dengan negara Israel di sekolah-sekolah.

Penghapusan mata pelajaran yang berkaitan dengan Israel tersebut dilakukan setelah mendapatkan perintah dari Putra Mahkota Bahrain, Pangeran Salman Al Khalifa.

Dalam pengumuman Pangeran Salman pada Selasa, 16 Mei 2023 lalu, dia memintahkan untuk menghapus mata pelajaran yang tidak sesuai dengan ajaran nama Islam.

Penghapusan mata pelajaran tersebut dilakukan setelah para kritikus mengangkat isu mengenai masuknya Israel dan perubahan pada peta wilayah Palestina yang diduduki.

“Yang Mulia menegaskan Islam tidak dapat diganggu gugat,” bunyi pengumuman tersebut, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 18 Mei 2023.

“Ajaran agama Islam harus dihormati dan dilindungi dengan segala cara di Bahrain," tambahnya.

Baca Juga: One Piece 1084, Nefertari Cobra Tanya Arti 'D' ke Gorosei, Arabasta Miliki Surat Ratu Lily dari 800 Tahun Lalu

Perubahan kurikulum tersebut adalah menghapus mata pelajaran tentang normalisasi hubungan antara negara Arab dan Israel serta pelajaran tentang orang Yahudi.

Sebelumnya, para petinggi agama di Bahrain meminta Kementerian Pendidikan untuk mempertimbangkan kembali amandemen tersebu.

Hal tersebut mengakibatkan perintah dari Putra Mahkota Bahrain untuk menangguhkan mata pelajaran pengajaran tentang Israel dan kesepakatan normalisasi.

Seperti diketahui, Bahrain merupakan salah satu negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang Indonesian Idol dari Season Pertama, Siapakah Juara Selanjutnya pada Musim Ini?

Bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dalam Perjanjian Abraham yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada September 2020 lalu.

Sejak saat itu, Bahrain dan Israel telah bertukar diplomat dan menandatangani perjanjian dalam rangka kerjasama di bidang keamanan dan perdagangan.

Akan tetapi, normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel ditentang keras oleh mayoritas warga negara tersebut.

Pasalnya, mayoritas warga Bahrain menganggap bahwa Israel melakukan penjajahan di tanah Palestina.

Bahkan hal tersebut juga mengakibatkan terjadinya unjuk rasa besar-besaran di ibu kota Bahrain, Manama pada 2020 lalu untuk membatalkan normalisasi hubungan dengan Israel.

Namun, Kerajaan Bahrain mengungkapkan mereka akan terus berjuang untuk membuat Palestina merdeka meskipun telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Hingga saat ini, sudah ada enam negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Ungkap Kasus Curanmor Lintas Provinsi, Polres Metro Bekasi Kembalikan Dua Motor Kepada Pemiliknya

Enam negara Arab tersebut terdiri dari Mesir, Yordania, Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, Serta Maroko.

Selain enam negara tersebut, Israel juga diketahui telah mendekati Arab Saudi dan Oman untuk menjadi negara Arab selanjutnya untuk mencapai normalisasi hubungan.

Namun, sampai tahun 2023 ini normalisasi hubungan antara Israel dengan dua negara Arab tersebut masih belum tercapai.***

Editor: Ahmad Zaki Kusnaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah