Orang Tua yang Buat Video Lecehkan Anak 3 Tahun sebelum Tewas Akhirnya Disidang

- 24 Juni 2023, 11:14 WIB
Ilustrasi, pelaku pelecehan pada anak tiga tahun di Jepang dengan menyiramkan air panas diadili.
Ilustrasi, pelaku pelecehan pada anak tiga tahun di Jepang dengan menyiramkan air panas diadili. /PIXABAY/

PATRIOT BEKASI - Seorang wanita berusia 24 tahun dan pacarnya yang berusia 25 tahun diadili PADA Kamis, 22 Juni 2023, dengan tuduhan melakukan pelecehan fatal terhadap putranya yang berusia tiga tahun pada Agustus 2021 di rumah mereka di Settsu, Prefektur Osaka, Jepang.

Dalam sesi pembukaan di Pengadilan Distrik Osaka, Jepang, sang ibu Takumi Matsubara mengaku tidak bersalah atas pembunuhan anaknya sendiri.

Lalu pada sidang sore harinya, sang pacar Juki Niimura pun mengaku tidak bersalah atas telah membunuh putranya, Orito.

Kedua terdakwa tersebut memang mengakui penganiayaan yang dilayangkan ke anak tiga tahun tersebut, tetapi membantah melakukannya dengan niat membunuh.

Baca Juga: Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung Gratiskan Selama Tiga Bulan, Catat Waktunya

Jaksa mengatakan bahwa Matsubara dan Niimura memfilmkan diri mereka sendiri ketika melecehkan Orito.

Bukan hanya itu, mereka berdua juga melontarkan lelucon mengenai penganiayaan setelah sang anak meninggal usai disiram air panas.

Polisi menangkap Niimura setelah menemukan video di ponselnya, yang menunjukkan Niimura memukuli putranya berulang kali dengan bantal pada 20 Juni 2021.

Jaksa Penuntut menyatakan kalau dia dan Matsubara juga terdengar tertawa saat anaknya menangis.

Baca Juga: Kasus Pertama di Dunia, Wanita Jepang Tewas Akibat Virus Oz dari Kutu

Dalam video lain yang direkam pada hari yang sama, Matsubara terlihat meninju dan menampar wajah Orito.

Matsubara ditangkap pada 22 September 2021, karena dicurigai membakar Orito hingga mati dengan air panas di apartemen mereka pada 31 Agustus.

Setelah penangkapannya, Matsubara memberi tahu polisi bahwa dia dan Orito hanya bermain di kamar mandi bersama.

Dikatakan olehnya bahwa dia melangkah keluar dari kamar mandi untuk menyetel suhu air pancuran lebih tinggi dan menemukan bocah itu pingsan ketika kembali.

Pada bulan Mei tahun yang sama, Niimura berkonsultasi dengan pemerintah daerah di Settsu tentang Matsubara yang diduga melecehkan Orito.

Akan tetapi, pusat konsultasi kota menyimpulkan bahwa situasi pada saat itu tidak memerlukan tindakan perlindungan apa pun untuk anak tersebut.

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah