Kutuk Aksi Pembakaran Al Quran, Paus Fransiskus: Kitab Suci Agama Apapun Harus Dihormati

- 4 Juli 2023, 10:46 WIB
Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus mengecam keras aksi pembakaran Al Quran di Swedia dan menyebutnya sebagai tindakan terkutuk.
Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus mengecam keras aksi pembakaran Al Quran di Swedia dan menyebutnya sebagai tindakan terkutuk. /Tiziana Fabi/Pool via REUTERS

PATRIOT BEKASI – Aksi pembakaran kitab suci Al Quran di Swedia beberapa waktu lalu saat hari raya Idul Adha mendapatkan kecaman banyak pemuka agama lain.

Salah satu kecaman aksi pembakaran Al Quran tersebut datang dari pemimpin Gereja Katolik yaitu Paus Fransiskus.

Dalam wawancara dengan surat kabar Uni Emirat Arab pada Selasa, 3 Juli 2023 kemarin, Paus Fransiskus sangat mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran di Swedia tersebut.

Bahkan dirinya mengaku sangat marah dan muak terhadap pihak yang mengizinkan tindakan tersebut sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor Juli 2023, Mau Perpanjang? Ini Sebaran Lokasinya 

“Kitab suci agama apapun harus dihormati untuk menghormati mereka yang mempercayainya,” katanya, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari Middle East Monitor, Selasa, 4 Juli 2023.

Paus Fransiskus mengatakan aksi pembakaran Al Quran di Swedia bukanlah bentuk kebebasan berpendapat, melainkan penistaan agama.

“Saya merasa marah dan muak dengan tindakan ini, kebebasan berpendapat tidak boleh digunakan untuk merendahkan orang lain,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Rabu, 28 Juni 2023 lalu seorang pria telah merobek dan membakar Al Quran dalam sebuah aksi unjuk rasa di ibu kota Swedia, Stockholm.

Baca Juga: Bocoran Oda Jelang One Piece 1087, Ternyata Luffy Melanggar Janji Saat Ace Sekarat

Aksi pembakaran Al Quran yang telah membuat umat Muslim di seluruh dunia sakit hati tersebut telah mendapatkan kecaman keras dari berbagai negara.

Salah satu negara yang paling keras mengecam aksi tersebut adalah Turki yang merupakan salah satu anggota aliansi militer NATO.

Hal tersebut dapat menyebabkan Swedia gagal bergabung dengan NATO karena harus mendapatkan dukungan dari Turki untuk masuk sebagai anggota aliansi militer tersebut.

Menanggapi reaksi kecaman aksi tersebut, saat ini kepolisian Swedia untuk sementara waktu telah menolak izin permohonan pelaksanaan aksi demonstrasi anti Al Quran lainnya.

Baca Juga: Kapan Ace Tewas di One Piece, Episode Berapa dan Bagaimana? Simak di Sini 

Bahkan, pengadilan Swedia juga telah memvonis bahwa aksi pembakaran Al Quran tersebut telah melanggar kebebasan berpendapat.

Pada Minggu, 2 Juli 2023 lalu, sebuah kelompok Islam dari 57 negara meminta dunia internasional untuk turun tangan dengan tindakan keji tersebut.

Mereka mengatakan bahwa diperlukan tindakan kolektif untuk mencegah tindakan aksi penistaan terhadap Al-Quran lainnya.

Tak hanya itu, umat Muslim juga berharap hukum internasional harus digunakan untuk menghentikan aksi penistaan agama.

Sementara itu, pada Kamis, 29 Juni 2023 lalu Kedubes Swedia di Irak diserang oleh masyarakat sebagai bentuk kekecewaan atas aksi pembakaran Al Quran tersebut.

Pemerintah Swedia dianggap seakan membiarkan aksi pembakaran tersebut dan menyebutnya salah satu bentuk kebebasan berbicara.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah