"Orang-orang bertanya kepada saya, bagaimana Anda bisa tahu? Karena tidak mungkin Anda bisa pergi ke sana dan mengamatinya,” katanya.
"Semuanya bermuara pada keyakinan, kami pikir hasil penelitian yang telah kami lakukan cukup meyakinkan," tambahnya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Sumedang 3-8 Juli 2023, Ini Dia Lokasi Perpanjangannya
Para ahli diketahui menganalisis prediksi suhu dan tekanan interior planet, serta melihat data tentang bagaimana karbon berperilaku dalam kondisi yang berbeda.
Mereka menyimpulkan bahwa kristal berlian yang stabil akan turun di wilayah yang sangat luas khususnya Saturnus dan Jupiter.
"Semuanya dimulai di bagian atas atmosfer, di lorong-lorong badai, di mana petir mengubah metana menjadi jelaga,” kata Baines.
"Saat jelaga turun, tekanan di atasnya meningkat dan setelah sekitar 1.000 mil jelaga berubah menjadi grafit berbentuk karbon seperti lembaran yang Anda temukan di pensil," tambahnya.
Bongkahan grafit yang jatuh ini turun sekitar 6.000 km dan mengeras menjadi berlian yang kuat dan tidak reaktif.
“Mereka terus jatuh sejauh 30.000 km lagi atau sekitar dua setengah bentang Bumi," tutup Baines.***