Hal tersebut dikatakan oleh salah satu ahli Nasa dari University of Wisconsin-Madison, Dr Kevin Baines
Dirinya mengatakan bahwa hujan berlian tersebut dihasilkan dari kombinasi cuaca aneh dan reaksi kimia yang tidak biasa bisa.
Hal tersebut menandakan bahwa hujan berlian terjadi secara teratur di Saturnus dan Jupiter.
“Atmosfer dua planet gas raksasa ini memiliki kandungan karbon melimpah dalam bentuk kristalnya yang mempesona,” katanya, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari Express pada Jumat, 7 Juli 2023.
Fenomena hujan berlian di Saturnus dan Jupiter sendiri pertama kali ditemukan oleh para ahli pada tahun 2013 lalu.
Ukuran berlian terbesar yang dihasilkan hujan di Saturnus dan Jupiter dipercaya memiliki diameter sekitar 1 cm.
“Berlian ini akan cukup jika dipasangkan pada cincin dan tidak perlu dipotong lagi,” kata Baines.
Dikatakan olehnya, para ahli mengetahui hujan berlian di dua planet tersebut setelah melalui melakukan berbagai penelitian dan pengamatan terhadap Saturnus dan Jupiter.
Baca Juga: INFO Jadwal SIM Keliling Tabalong Kalimantan Selatan Juli 2023