Lapisan Es di Antartika Terus Mencair, Ilmuwan Sebut Kehidupan di Bumi Semakin Terancam

- 5 September 2020, 08:59 WIB
Ilustrasi gunung es Antartika.
Ilustrasi gunung es Antartika. //Pixabay


PR BEKASI - Perubahan iklim membuat lapisan es di Antartika terus mencair. Para peneliti pun sepakat bahwa pemanasan global semakin terlihat nyata di Antartika.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, jika tidak stabil, maka lapisan es akan runtuh dan meningkatkan permukaan laut global lebih dari tiga meter. Karena dua gletser tersebut memiliki luas lebih dari daratan Jerman.

Gletser yang sudah mengapung di laut tidak langsung mencair. Namun hal tersebut menjadi penyumbang utama kenaikan permukaan laut.

Baca Juga: Buntut Penangkapan Paksa Effendi Buhing di Kalteng, Koalisi AP2KI Laporkan Kasus ke Kompolnas

Panel penasihat sains PBB untuk perubahan iklim, IPCC, memperkirakan bahwa lautan akan naik satu meter pada akhir abad ini.

Bahkan jika memungkinkan bisa lebih dari itu. Sehingga ratusan juta orang yang tinggal di pesisir juga akan terdampak.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemanasan air laut merembes melewati garis landasan, di mana lapisan es mulai retak. Kini diketahui bahwa pemanasan atmosfer juga menyerang lapisan es dari atas.

Baca Juga: Pelaku Sejarah, Evert Julius van Kandou yang Angkat 7 Jenazah Korban G30S/PKI Meninggal Dunia

Sejak abad ke-19 suhu permukaan rata-rata bumi telah naik satu derajat celcius. Meski cuma satu derajat namun cukup untuk meningkatkan intensitas kekeringan gelombang panas dan siklon tropis.

Saat permukaan es mencair, air mengalir ke celah-celah ini dan meningkatkan terjadinya proses hydrofracturing. Ketika itu, air jadi lebih berat dari es dan memaksa retakan terbuka dan lapisan es cepat hancur.

Disebutkan bahwa Antartika kini telah memanas dibandingkan dengan benua-benua lain. Bongkahan utama Lapisan Es Larsen Peninsula yang telah stabil selama lebih dari 10.000 tahun, sudah hancur dalam beberapa hari pada tahun 1995. Kemudian kembali hancur pada tahun 2002.

Baca Juga: Lowongan Kerja di BUMN PT Inhutani I di Dua Posisi Hingga 16 September, Catat Persyaratannya

"Secara keseluruhan, temuan penulis menunjukkan dengan tepat bagian dari rak es yang paling rentan terhadap pemanasan atmosfer. Studi menunjukkan bahwa bagian besar yang saat ini stabil bisa runtuh karena suhu atmosfer meningkat," ujar seorang ilmuwan di University of Michigan, Jeremy Bassis.

Para ahli memperkirakan, dampak yang dapat terjadi yakni terjadinya badai siklon tropis yang lebih besar, bahkan diklaim dapat lebih mematikan dan merusak.

"Setiap sentimeter dari kenaikan permukaan laut mengarah ke banjir pantai dan erosi pantai, kondisi ini akan mengganggu kehidupan di planet ini," ucap Profesor Andres Shepherd dari University of Leeds.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah