PR BEKASI - Dunia terus berupaya melawan pandemi Covid-19. Negara-negara yang tertular COVID-19 serius menghadapi virus ini untuk melindungi rakyat dan negaranya dari segala krisis.
Namun, di samping pandemi yang masih berlarut-larut, ada krisis lain yang juga dinilai penting yang sedang dihadapi oleh dunia, yakni krisis akibat perubahan iklim.
Salah satu pendiri Zero Hour, yakni organisasi pemuda untuk mengatasi iklim yang berasal dari Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa manusia harus memperlakukan krisis kesehatan akibat COVID-19 dan krisis iklim sebagai keadaan yang sama-sama darurat.
Baca Juga: Xi Jinping Telepon Raja Salman Bahas Vaksin COVID-19, Ada Apa?
"Tahukah Anda bahwa perasaan menggerogoti, oh Tuhan, kami berada di tengah-tengah sesuatu yang mengerikan yang Anda alami karena virus corona?" ucap Jamie Margolin, salah satu founder Zero Hour, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Teen Vogue, Kamis, 10 September 2020.
"Apakah Anda melihat krisis lain yang melanda dunia ini, sedangkan Anda merasa tidak berdaya karena memiliki kekuatan terbatas untuk menghentikannya? Itulah yang sudah lama kita rasakan tentang krisis iklim," tuturnya.
Cara dunia yang bisa memobilisasi diri dan menutup diri dengan cepat untuk merespon Virus Corona adalah bukti bahwa para pemimpin politik sangat memiliki kemampuan untuk membuat suatu perubahan dengan cepat.
Baca Juga: Jakarta PSBB Lagi, Tidak Ada Salahnya bagi Anda untuk Simak Tips Agar WFH Lancar dan Menyenangkan
Jamie Margolin menyatakan bahwa selama bertahun-tahun, aktivis iklim seperti dia telah menyerukan tindakan segera terhadap keadaan iklim yang sudah darurat.