"Kopi Luwak" berasal dari kotoran musang luwak yang ditangkap dari habitat aslinya. Ketika hewan tersebut berusia 6 bulan, diduga musang luwak diberi makan dengan sejumlah besar buah kopi yang nantinya akan menghasilkan kotoran biji kopi yang siap dipanen.
Kopi Luwak pun diketahui diekspor ke seluruh dunia, meskipun, setelah wabah SARS di Tiongkok, para peneliti menemukan bahwa SARS virus corona juga dapat berpindah dari musang ke manusia.
Baca Juga: Cek Fakta: Politisi PDIP Arteria Dahlan Disebut Keturunan Petinggi PKI di Sumatra Barat
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi musang sebagai "inang perantara" untuk Covid-191 yang berpotensi membuat virus itu bermutasi dan berpindah dari kelelawar ke manusia.
Di luar kegunannya dalam industri kopi luwak, Musang yang "cukup beruntung" untuk bertahan hidup, kadang-kadang bisa dijual ke pasar hewan.
Baca Juga: Raih 3 Emas, Bekasi Raih Posisi Lima Besar di MTQ Jawa Barat ke-36
Diyakini, musang bisa menjadi asal novel virus corona, menempatkan mereka untuk melakukan kontak langsung dengan manusia.
Hal tersebut dapat memberikan kesempatan sempurna untuk SARS atau virus lainnya bermutasi dan berpindah dari satu inang ke inang yang lain.
Selain risiko infeksi yang terjadi pada peternakan musang luwak, para peneliti menemukan kekejaman yang merajalela di setiap peternakan yang mereka kunjungi.
Baca Juga: Raih 3 Emas, Bekasi Raih Posisi Lima Besar di MTQ Jawa Barat ke-36