PR BEKASI - Sebuah buku anak-anak bertema gay tengah beredar di Taiwan. Buku tersebut memicu protes dari orang tua setelah buku tersebut dimasukkan ke dalam program membaca yang didukung pemerintah.
Buku anak-anak tersebut berjudul "King & King", yang bercerita tentang dua pangeran yang jatuh cinta dan akhirnya menikah.
Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, “King & King”, aslinya diterbitkan dalam bahasa Belanda, mengikuti kisah seorang pangeran muda yang ditekan oleh ibunya untuk menikahi seorang putri, tetapi kemudian dia jatuh cinta pada pangeran lain.
Baca Juga: Tidak Ingin Donald Trump Curang, Pengadilan AS Tolak Keluarkan Imigran Ilegal dari Sensus 2020
Versi Tiongkok dari buku itu ditambahkan ke daftar buku yang didistribusikan pemerintah kepada siswa berusia enam dan tujuh tahun di Taiwan, yang tahun lalu menjadi tempat pertama di Asia yang mengizinkan pernikahan sesama jenis.
Skema membaca adalah bagian dari program ekstrakurikuler yang bertujuan menumbuhkan kecintaan membaca dan tidak wajib di sekolah. Meskipun demikian, langkah tersebut memicu protes di luar kementerian pendidikan minggu ini.
“Ini adalah pencucian otak. Pemerintah mencoba merongrong nilai-nilai pernikahan heteroseksual, ”kata Tseng Hsien-ying, Presiden Koalisi untuk Kebahagiaan Generasi Berikutnya, sebuah kelompok yang menentang pernikahan sesama jenis.
"Ini membingungkan anak-anak kami," lanjut Tseng Hsien-ying melalui saluran telepon pada Jumat, 11 September 2020.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Jokowi Dikabarkan Meminta Semua Gubernur Tiru Kerja Anies Baswedan