Sempat Saling Tuduh, India dan Tiongkok Sepakat Tarik Pasukannya dari Perbatasan

- 11 September 2020, 14:37 WIB
Personel Angkatan Darat India tetap waspada di jalur Bumla di perbatasan India-Tiongkok di Arunachal Pradesh pada 21 Oktober 2020.
Personel Angkatan Darat India tetap waspada di jalur Bumla di perbatasan India-Tiongkok di Arunachal Pradesh pada 21 Oktober 2020. /AFP/Biju Boro

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri India dan Tiongkok telah sepakat untuk menarik pasukannya dari batas kedua negara untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan, kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Jumat, 11 September 2020.
 
Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar dan Menteri Luar Negeri Tiongkok,  Wang Yi bertemu di Moskow, Rusia pada Kamis, 10 September 2020 di sela-sela konferensi pers untuk mencoba dan mengakhiri perselisihan selama berbulan-bulan di perbatasan kedua negara.
 
Kedua menteri luar negeri sepakat bahwa situasi saat ini di daerah perbatasan tidak untuk kepentingan kedua belah pihak.

Baca Juga: Aktris Diana Rigg Pemeran Lady Olenna Tyrell ‘Game of Trones’ Meninggal Dunia 

“Mereka sepakat bahwa pasukan perbatasan dari kedua belah pihak harus melanjutkan dialog mereka, segera melepaskan diri, menjaga jarak yang tepat, dan meredakan ketegangan," kata sebuah pernyataan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Channel News Asia.
 
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan akan menjaga komunikasi dengan India melalui saluran diplomatik dan militer serta berkomitmen untuk memulihkan perdamaian dan ketegangan di daerah perbatasan yang disengketakan.
 
"Keharusannya adalah segera menghentikan provokasi seperti penembakan dan tindakan berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang dibuat oleh kedua belah pihak,” kata Wang kepada Jaishankar.
 
Wang juga mengatakan dalam pertemuan itu bahwa semua personel dan peralatan yang masuk tanpa izin di perbatasan dan pasukan perbatasan di kedua sisi harus ditarik untuk meredakan situasi.

Baca Juga: Keluar dari PAN, Amien Rais Bersiap Umumkan Partai Baru yang Rahmatan Lil'alamin

China Global Times, tabloid berpengaruh yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa, mengatakan dalam editorial yang diterbitkan Kamis malam bahwa setiap pembicaraan dengan India harus dipasangkan dengan "kesiapan perang".
 
"Pihak Tiongkok harus sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan militer ketika keterlibatan diplomatik gagal dan pasukan garis depannya harus mampu menanggapi keadaan darurat serta siap untuk bertempur kapan saja," kata surat kabar itu.
 
"India memiliki kepercayaan diri yang abnormal dalam menghadapi Tiongkok. Itu tidak memiliki kekuatan yang cukup. Jika India diculik oleh pasukan nasionalis yang ekstrem dan terus mengikuti kebijakan radikal Tiongkok, itu akan membayar harga yang mahal," tambahnya.
 
Pada bulan Juni lalu, setidaknya 20 tentara India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan Tiongkok di sepanjang Lembah Galwan, antara Tibet di Tiongkok dan wilayah Ladakh di India.

Baca Juga: Buntut Pengumuman PSBB Total, Saham Indonesia Diperkirakan Anjok Sekira Rp300 Triliun

Pertempuran itu merupakan bentrokan paling mematikan antara negara bersenjata nuklir itu selama lebih dari empat dekade.
 
Awal pekan ini, kedua negara menuduh saling menembak selama konfrontasi di wilayah perbatasan.
 
Kedua belah pihak telah mematuhi protokol yang telah lama dipegang untuk menghindari penggunaan senjata api di perbatasan yang sensitif dan tidak dibatasi, meskipun perjanjian ini tidak mencegah korban.
 
Tentara Tiongkok telah berusaha mendekati posisi depan India di perbatasan de facto kedua negara di sektor Ladakh, kata tentara India dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 8 September 2020.

Baca Juga: Promo September 2020, Dapatkan Harga Khusus Pasang Iklan di Instagram Pikiran Rakyat 

"Ketika dibujuk oleh pasukan India, pasukan Tiongkok menembakkan beberapa peluru ke udara dalam upaya untuk mengintimidasi pasukannya sendiri," katanya, menambahkan bahwa pihak India bertindak menahan diri.
 
"Angkatan Darat India tidak pernah melanggar batas wilayah atau menggunakan cara-cara agresif, termasuk menembak," katanya.
 
Tetapi Tiongkok mengatakan pasukan India telah melanggar perbatasan informal melalui tepi selatan danau Pangong Tso, tempat ketegangan meningkat selama lebih dari seminggu.
 
"Pasukan India dengan berani membuat ancaman tembakan ke penjaga perbatasan Tiongkok yang berpatroli dan maju untuk negosiasi, penjaga perbatasan dipaksa untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menstabilkan situasi," kata Zhang Shuili, perwakilan tentara Tiongkok
 
Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan pasukan India secara ilegal melintasi perbatasan dan menjadi yang pertama melepaskan tembakan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x