Tiongkok Serukan Gerakan Keamanan Data Global, Usai Beberapa Produknya Diblokir di Amerika Serikat

- 9 September 2020, 06:10 WIB
Ilustasi: Amerika memalui kebijakan Donald Trump, memblokir aplikasi yang diproduksi oleh Tiongkok.
Ilustasi: Amerika memalui kebijakan Donald Trump, memblokir aplikasi yang diproduksi oleh Tiongkok. /ANTARA/

PR BEKASI - Tiongkok mengumumkan inisiatif untuk membangun standar global menyangkut keamanan data dan menyebut pihaknya ingin mempromosikan multilateralisme pada masa negara-negara individual merundung negara lain serta memburu perusahaan.

"Pengaturan keamanan data global yang merefleksikan harapan semua negara dan menghormati kepentingan semua pihak harus diraih dalam dasar partisipasi universal oleh semua pihak," kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, Selasa, 8 September, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi dari Reuters.

Pengumuman tersebut disampaikan Wang, satu bulan setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang membersihkan aplikasi Tiongkok, yang disebutnya tidak terpercaya, di bawah program bernama Clean Network (Jaringan Bersih).

Baca Juga: Pernah Hancurkan Malaysia 5-0, Berikut Rekam Jejak Kepelatihan Alfred Riedl di Indonesia

Clean Network memiliki 5 program. Salah satunya adalah Clean Carrier, untuk memastikan bahwa operator Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tidak terhubung dengan AS.

Clean Store untuk menghapus aplikasi tidak tepercaya dari toko aplikasi seluler AS.

"Beberapa negara individual tengah secara agresif mengejar unilateralisme, memercikkan air kotor kepada negara lain dengan dalih 'kebersihan', dan melakukan perburuan global terhadap perusahaan terkemuka dari negara lain dengan dalih keamanan," ujar Wang.

"Ini adalah jelas-jelas perundungan, dan harus dilawan dan ditolak," kata dia menambahkan.

Baca Juga: Sebut Nelson Mandela Pemimpin yang 'Kotor', Donald Trump Mendapat Kecaman dari NM Foundation

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x