Hasilnya, waktu yang dihabiskan untuk bekerja menduduki peringkat teratas sebesar 34,7 persen diikuti oleh makan di luar sebesar 29,9 persen, dan bersosialisasi dengan teman sebesar 20,4 persen.
Masaki Nishida, kepala Institut Penelitian Tidur Universitas Waseda menganalisis hasil survei tersebut.
"Diperkirakan lebih banyak orang tahun ini yang merasa lelah karena meningkatnya aktivitas di 'krisis pasca-virus corona' dan musim panas yang luar biasa panasnya. Dengan dampak buruk dari meningkatnya aktivitas bersosialisasi secara tiba-tiba, hasil survei secara kuat menunjukkan bahwa orang-orang cenderung menyembuhkan kelelahan mereka dengan tidur," katanya.
Survei tersebut dilakukan dari tanggal 3 hingga 8 November yang mencakup orang-orang berusia 20-an hingga 60-an, dan 567 orang di antaranya menjawab.
Bagaimana dengan di Indonesia? Bersiap menyambut Tahun Baru atau memilih tidur?***