Tiongkok Murka Usai Jurnalisnya Digeledah, Australia Buka Suara

- 13 September 2020, 15:58 WIB
Ilustrasi bendera Australia.*
Ilustrasi bendera Australia.* /Pixabay/RebeccaLintzPhotography/

PR BEKASI – Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton dikabarkan pada Minggu,13 September 2020 membela hak pemerintah atas penyergapan intelijen untuk mencegah campur tangan asing.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu,13 September 2020, kabar tersebut mencuat setelah Tiongkok mengutuk aksi penggeledahan rumah seorang jurnalis dari negaranya yang bekerja di Australia.

Sementara Dutton menolak untuk memberikan konfirmasi langsung bahwa jurnalis-jurnalis Tiongkok terebut telah diawasi oleh badan intelijen Australia pada Juni lalu.

Baca Juga: Resmi Menikah dengan Anthony Xie Setelah 3 Tahun Pacaran, Warganet Curiagi Audi Marissa Pindah Agama

Dilansir dari Reuters, Dutton mengatakan bahwa investigasi masih berlangsung saat ini.

Namun, dia juga mengatakan ada ‘aktivitas’ yang dilakukan oleh badan itelijen.

“Saat (Organisasi Intelijen Keamanan Australia) memiliki alasan yang cukup untuk melaksanakan perintah penggeledahan atau untuk aktivitas-aktivitas lainnya, maka mereka akan menjalankan aktivitas tersebut,” kata Dutton dalam tayangan televisi Australian Broadcasting Corp (ABC).

“Apabila orang-orang berpura-pura menjadi jurnalis atau pimpinan bisnis atau apa pun, dan terdapat bukti bahwa mereka bertindak bertentangan dengan hukum Australia, maka badan tersebut akan bertindak,” kata Dutton menambahkan.

Baca Juga: Banyak Negara Tolak Datang ke Indonesia, PBSI Resmi Batalkan Jadi Tuan Rumah Seri Bergengsi Asia

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x