"Israel tidak akan menakut-nakuti kami dan tidak akan menghalangi kami untuk kembali ke kota dan rumah kami," katanya, dikutip Patriot Bekasi dari Ynet.
"Di Israel mereka mengatakan 'kami akan menghancurkan Gaza dan mengembalikan korban penculikan', pada akhirnya mereka menyerah ke Gaza dan kami kembali ke rumah," ujar seorang dokter gigi dari Kota Gaza, Abu Salah.
Sementara itu, warga Khan Younis bernama Khaled Abu Anza, warga Khan Yunis mengungkapkan perasaannya mengenai gencatan senjata yang berlangsung ini.
"Kami penuh harapan, optimisme, dan kebanggaan atas perlawanan kami. Kami bangga dengan pencapaian kami, meskipun ada banyak tantangan, rasa sakit yang kita sebabkan," tutur dia.
Lebih lanjut, Israel juga sempat menyebarkan selebaran yang berisikan peringatan untuk tidak kembali ke Jalur Gaza utara dengan bunyi, "Warga Gaza, perang belum berakhir. Anda harus tinggal di wilayah selatan Jalur Gaza".
Pada saat yang sama, truk-truk bantuan kemanusiaan dan bahan bakar terus memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah.
Mesir mengatakan bahwa 130.000 liter bahan bakar diesel dan empat truk gas untuk memasak akan dikirim ke Gaza setiap hari ketika gencatan senjata dimulai, dan 200 truk bantuan akan memasuki Gaza setiap hari.***