PATRIOT BEKASI - Pejabat Israel yang menjadi sasaran serangan dalam gerakan Julid Fi Sabilillah, yang digaungi netizen Indonesia, mengungkapkan rasa frustasi mereka atas situasi yang menimpa mereka.
Pasalnya, ribuan pesan maupun telepon dan video masuk ke media sosial atau WhatsApp mereka yang sudah disebarkan oleh netizen Indonesia yang turut dalam Julid Fi Sabilillah.
Masuknya ribuan serangan itu membuat ponsel mereka menjadi tidak berfungsi, lantaran terus-menerus berdering akibat pesan dan notifikasi yang masuk.
Bahkan, situasi ini digambarkan mereka sebagai mimpi buruk dan tak segan melontarkan kekecewaan pada ketidakmampuan pemerintah Israel untuk memberikan perlindungan pada mereka menyangkut insiden seperti itu.
Baca Juga: 5 Daftar Konser Semarang Desember 2023, Guest Star yang Tampil Kece-kece
Menurut media Israel, Ynetnews, beberapa yang menjadi sasaran serangan menyebutkan bahwa mereka disarankan agar mengganti nomor ponsel untuk menghindari ribuan pesan dan telepon masuk.
Akan tetapi, solusi tersebut dianggap sebagai solusi yang tidak memadai. Sehingga mereka yang diserang dan tidak mau mengganti nomor terpaksa menghadapi serangan itu.
Selama dua bulan terakhir, serangkaian serangan dunia maya yang menargetkan situs web, layanan, dan aplikasi Israel telah mengakibatkan kebocoran online nomor telepon dan informasi pribadi milik banyak warga Israel.