Israel Serang Gaza Usai Tandatangani Perjanjian, Hamas: Kami Akan Balas Setiap Kali Serangan

- 16 September 2020, 15:32 WIB
Asap dan api terlihat setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan.* /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/
Asap dan api terlihat setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan.* /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/ /

 

PR BEKASI - Militer Israel telah melakukan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu, 16 September 2020 dini hari yang menyebabkan kerusakan bangunan di wilayah tersebut.

Menurut Wafa, kantor berita resmi Palestina melaporkan, pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke sebuah situs di Beit Lahiya di jalur utara.

Mereka juga menggempur wilayah di Deir al-Balah, sebuah kota di Gaza tengah, serta sebagian Khan Younis di Gaza selatan.

Baca Juga: Upayakan Vaksin Covid-19 dengan Harga Terjangkau, Pemerintah Indonesia Gandeng UNICEF

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Hamas, yang merupakan partai berkuasa di Gaza, pada Rabu memperingatkan Israel bahwa akan membalas serangan udara tersebut.

"Kami akan membalas setiap serangan kalian terhadap rakyat kami," kata seorang petinggi Hamas.

Baca Juga: Sempat Mengira Pakai Masker Trendi, Pria Ini Ternyata Gunakan Makser dari Ular Hidup

Mereka mengatakan akan meningkatkan dan memperluas pengamanan di wilayah Jalur Gaza dari serangan Israel.

Sebelumnya, tentara Israel dalam sebuah pernyataan menyatakan telah melakukan sepuluh serangan udara ke markas pertahanan Hamas di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket yang ditembakkan ke wilayah Israel.

Pada Selasa, 15 September 2020 malam, setidaknya dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza, salah satunya berhasil dicegah oleh sistem anti-rudal Iron Dome milik Israel, sementara yang lain berhasil menghantam kota Ashdod di pesisir selatan Israel yang mana melukai dua orang.

Baca Juga: Komentari KemenBUMN Dibubarkan, Masyarakat Peduli BUMN: Ahok yang Harusnya Mundur, Dia Ga Becus!

Roket tersebut ditembakkan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian diplomatik antara Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Perjanjian diplomatik tersebut dikatakan Presiden AS, Donald Trump akan menjadi pelopor timbulnya perdamaian antara Palestina dengan Israel.

Sebaliknya, Palestina menganggap perjanjian yang dilakukan oleh tiga negara tersebut malah menjauhkan perdamaian antara kedua negara tersebut, dan semakin membuat sulit langkah Palestina merdeka dari pendudukan Israel.

Baca Juga: Sengketa Lahan Akan Dituntaskan, Pembangunan Sirkuit Mandalika Dikebut agar Rampung Tepat Waktu

Palestina, yang tanah airnya diduduki secara ilegal oleh negara Zionis tersebut memandang kesepakatan yang ditengahi AS sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.

Tembakan roket terbaru dari Gaza terjadi setelah bulan lalu pejuang Palestina melancarkan serangan balon bom ke wilayah Israel selatan, yang kemudian dibalas oleh Israel dengan serangan roket pada malam hari.

Sejak 2008, Israel dan Hamas telah terlibat dalam tiga perang sengit di Jalur Gaza yang telah menewaskan dan mencederai banyak orang.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tugaskan Ade Londok Promosikan Kuliner Jabar, Pria yang Viralkan Odading Mang Oleh

Israel telah lama mengatakan pihaknya menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua kekerasan dari Gaza, sementara Hamas mengatakan Israel bertanggung jawab atas kemarahan dan tekanan yang ditimbulkan pada penduduk Gaza karena pengepungan yang terus berlanjut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x