Ketakutan Usai Perang di Gaza, Tentara Israel Akui Tak Bisa Tidur hingga Ngompol di Malam Hari

- 24 Desember 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi tentara Israel, mengaku ngompol sampai tak bisa tidur karena ketakutan usai pulang dari Gaza.
Ilustrasi tentara Israel, mengaku ngompol sampai tak bisa tidur karena ketakutan usai pulang dari Gaza. /Unsplash/Timon Studler/

PATRIOT BEKASI - Pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh seorang tentara Israel yang kembali dari Jalur Gaza, di mana dia menyatakan dirinya buang air kecil atau ngompol di malam hari karena ketakutan.

Tentara Israel bernama Avichai Levy ini mengundurkan diri dari pertempuran di Gaza, dia mengaku kerap membayangkan peluru RPG beterbangan di atas kepalanya.

“Saya sekarang membayangkan peluru RPG beterbangan di atas kepala saya… dan saya membayangkan diri saya berada di dalam buldoser, berkelahi, dan mencium bau mayat," katanya.

Baca Juga: Ada Apa Saja di Central Park Meikarta Cikarang? Ini Dia Review Destinasi Wisata Kebanggaan Warga Bekasi

Tidak hanya itu, karena merasa ketakutan dia sampai minum alkohol agar bisa tidur dan ngompol di malam hari.

"Saya buang air kecil saat tidur karena takut. Jika saya tidak minum sebotol alkohol, saya tidak akan bisa tidur," tuturnya, dikutip Patriot Bekasi dari Al Arabiya.

Avichai menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada dirinya dan rekan-rekannya.

"Pemerintah ini meninggalkan kita dalam perang," katanya menambahkan.

Dia menceritakan, ketika melawan pejuang Gaza dia mengumpulkan rekan yang terluka dengan tangannya sendiri.

Avichai menyebut banyak tentara yang akhirnya menjadi cacat akibat pertempuran dan puluhan dari mereka ditinggalkan di lokasi.

"Saya mengumpulkan yang terluka dengan tangan ini... Di mana Anda?... Anda berbicara tentang orang-orang cacat baru... sementara ada orang-orang cacat di sini... dan ada puluhan dari mereka yang telah ditinggalkan... Saya berbicara sendiri, saya telah ditinggalkan," kata dia.

Dikatakannya bahwa dia membunuh lebih dari 40 orang demi Israel dengan tangannya sendiri dan menyebut pejuang di Gaza sebagai teroris, tetapi akhirnya ditinggalkan zionis.

Tidak hanya itu, para korban yang dihabisinya pun kerap datang ke dalam mimpi Avichai.

"Sekarang saya bahkan tidak diberikan perawatan psikologis… Saya mengeluh karena trauma yang saya alami, saya buang air kecil pada diri saya sendiri di malam hari… Mereka datang dalam mimpi buruk saya dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuh kami??'" katanya.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x