Penasaran dengan Jenis Kelamin Bayinya, Pria Ini Tega Tebas Perut Istrinya dengan Celurit

- 22 September 2020, 16:23 WIB
Demonstran India berunjuk rasa menentang diskriminasi gender dan pembunuhan janin yang marak terjadi di negara tersebut.* /EPA/
Demonstran India berunjuk rasa menentang diskriminasi gender dan pembunuhan janin yang marak terjadi di negara tersebut.* /EPA/ /

 

PR BEKASI - Seorang pria dari Uttar Pradesh, India ditangkap setelah menebas perut istrinya yang sedang hamil dengan menggunakan celurit untuk memeriksa jenis kelamin janin yang dikandungnya.

Mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, menurut penuturan polisi setempat dan kerabatnya, kejadian ini membuat sang istri kritis dan janin laki-laki mereka yang masih dalam kandungan meninggal.

Menurut pihak kepolisian distrik Budaun, istri dari pria tersebut kini sedang dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di ibu kota New Delhi, setelah peristiwa keji itu berlangsung, Sabtu, 19 September 2020.

Baca Juga: Jelang Pergantian Musim, BNPB dan BMKG Peringatkan Puting Beliung pada 22-23 September 2020

Kakak pelaku mengatakan, serangan itu terjadi karena sang suami ingin mengetahui jenis kelamin janin yang dikandung oleh istrinya.

Diketahui, pasangan tersebut telah memiliki lima anak perempuan dari hasil pernikahannya, sehingga sang suami ingin anak ke-6 nya tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"Dia menyerangnya dengan sabit dan mengoyak perutnya sambil mengatakan bahwa dia ingin memeriksa jenis kelamin janin dikandung istrinya," kata saudara laki-laki perempuan itu, Golu Singh.

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat

Polisi juga mengatakan, janin yang masih berada dalam kandungan perempuan tersebut dinyatakan meninggal pada Minggu, 20 September 2020 malam dan suaminya telah ditahan.

Anak perempuan sering dipandang sebagai beban di India, dengan keluarga harus membayar mas kawin ketika mereka menikah, sementara anak laki-laki dihargai sebagai pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.

Sementara itu, aborsi janin perempuan telah dilarang di India, di mana preferensi untuk anak laki-laki telah menyebabkan berkurangnya jumlah anak perempuan.

Baca Juga: MA Beri Pengurangan Hukuman kepada 20 Koruptor Sejak 2019, Berikut Sederet Nama-namanya

Sekitar 15,8 juta anak perempuan hilang di India karena pemilihan jenis kelamin prenatal antara 1990 dan 2018, menurut Population Research Institute.

Menurut survei pemerintah yang dirilis pada Juli, rasio jenis kelamin India, atau jumlah perempuan per 1.000 laki-laki, adalah 896 antara 2015 dan 2017, turun dari 898 pada 2014-2016 dan 900 pada 2013-2015.

Hukum India melarang dokter dan petugas kesehatan memberi tahu jenis kelamin anak yang masih dalam kandungan pada orang tuanya, atau melakukan tes untuk menentukan jenis kelamin anak, dan hanya praktisi medis terdaftar yang diizinkan melakukan aborsi.

Baca Juga: Bagi Kiat Sustainable Lifestyle, Tasya Kamila Dorong Anak Muda untuk Peduli Lingkungan

Tetapi para aktivis mengatakan diskriminasi gender dan pembunuhan janin perempuan tetap menjadi masalah besar di seluruh India.

Sebuah studi 2011 oleh jurnal medis Inggris, The Lancet menemukan hingga 12 juta janin perempuan diaborsi di India dalam tiga dekade sebelumnya.

Pada 2014 lalu, sebuah laporan dari PBB mengatakan berkurangnya jumlah gadis di India telah mencapai "proporsi darurat" dan berkontribusi pada kejahatan terhadap wanita.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah