Lambung atau badan helikopter ditutupi dengan panel kain, satu-satunya bagian yang dibiarkan terbuka adalah peluncur bom di bagian belakang.
Helikopter India tersebut lantas dikenal dunia sebagai gajah terbang, sebab bentuknya menyerupai seekor gajah.
Meskipun helikopter "Skylark" III adalah kargo klasik yang telah digunakan sejak akhir tahun 1950-an, helikopter ini telah mempertahankan kinerja yang sangat baik selama lebih dari setengah abad setelah kelahirannya.
Baca Juga: Ungkap Kebakaran Kejagung, Tim Penyidik Minta Keterangan Ahli dari Beberapa Universitas Ternama
Reputasi kinerja (total output setinggi 1.455 pesawat, kecuali Prancis, pembelian lebih dari 70 negara dan wilayah di seluruh dunia).
Helikopter ini ringan, bermesin tunggal, tujuh tempat duduk multi-tujuan ini memiliki panjang 12,84m, memiliki berat lepas landas maksimum 2200kg dan kecepatan jelajah maksimum 195km / jam.
Tidak hanya itu, helikopter ini dilengkapi dengan turboshaft "Abduste" IIIB yang kuat dan dapat membawa 3 awak kapal dan 250 kilogram material sekaligus dan terbang ke dataran tinggi di atas 6000 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Firli Bahuri Diberi Sanksi Ringan, Dewas KPK: Tidak Ditemukan Adanya Gratifikasi Helikopter
Oleh karena itu, India memilih helikopter “Skylark” III ini untuk memperkuat kapabilitas transportasi di dataran tinggi juga untuk memperkuat pasukan tempur mereka di udara.
Selain membeli, mereka meminta Prancis agar dapat memproduksinya secara massal di negaranya sendiri. Menurut catatan, Prancis yang selalu menjalin kerja sama penjualan senjata skala besar dengan India, dengan cepat menyetujui kesepakatan ini.