Rencana untuk mengirim wanita pertama dan pria berikutnya ke bulan pada tahun 2024 diketahui akan terlaksana empat tahun lebih awal dari jadwal yang telah direncanakan oleh NASA.
Namun, jadwal baru tersebut dimungkinkan oleh kemajuan teknologi baru di berbagai bidang seperti satelit dan docking luar angkasa.
Baca Juga: Bukan hanya Pesisir Selatan jawa, Tsunami juga Berpotensi Melanda Wilayah Berikut
Pada tahun 2020, Sebanyak 65 astronaut wanita telah terbang di ruang angkasa, dan tahun lalu astronaut NASA menyelesaikan perjalanan antariksa perempuan pertama.
Ke-13 astronaut NASA yang ditugaskan untuk program Artemis terdiri dari enam astronaut wanita dan sepuluh astronaut pria.
NASA mengatakan keberhasilan misi Artemis akan bergantung pada kolaborasi dengan perusahaan swasta dan mitra internasional.
Baca Juga: Bukan hanya Pesisir Selatan jawa, Tsunami juga Berpotensi Melanda Wilayah Berikut
Kompetisi untuk mengembangkan pendaratan di bulan sudah berlangsung, dengan Blue Origin karya Jeff Bezos, SpaceX Elon Musk, dan perusahaan Dynetics.
Semua perusahaan tersebut berharap dapat menyediakan pesawat ruang angkasa yang digunakan untuk mendaratkan para astronaut di bulan.
"Sementara NASA memimpin misi Artemis, kemitraan internasional akan memainkan peran kunci dalam mencapai keberadaan yang berkelanjutan dan kuat di bulan sambil bersiap untuk manusia melakukan misi bersejarah ke Mars," tulis NASA dalam postingan terbarunya.